Sungai magma terus mengalir memberi sumber pencahayaan di sekitarnya, termasuk bagi sosok yang kini tengah berjalan santai. Matanya mengedar di tengah sinar temaram, daun herbal untuk obat sang paman belum juga ia dapatkan.
Suasana seperti itu memang sudah menjadi santapan sehari-hari bagi Gav, bahkan penduduk Negeri Vascaria. Hawa panas di sana seakan menjadi udara yang setiap detik mereka hirup. Karena Klan Bawah Tanah memang tak pernah berjumpa dengan siang, setiap waktunya hanya dibungkus kegelapan seperti malam. Pencahayaan yang didapat pun hanya dari sungai magma dan api hasil peraduan batu bara.
Gav kembali memandang jeli setiap daun yang menjalar di bibir bukit, karena biasanya daun kaki kuda tumbuh di sekitar sana. Benar saja, daun yang berbentuk seperti ginjal dengan tepian bergerigi berhasil Gav lihat. Dia langsung memetik beberapa helai daun herbal tersebut, tak lupa Gav memasukannya pada kantong kecil yang bertengger di pinggang.
Saat hendak kembali, langkah pria itu malah tercegat karena suara tangis dan jerit yang tiba-tiba merambat indra pendengarannya. Ternyata suara tersebut berasal dari salah satu gua di sekitar sana.
"Apa yang terjadi?" Gav bermonolog, langkahnya berganti menuju gua alias rumah para penduduk Negeri Vascaria.
Tiga orang Viscount tampak sedang mencambuk seorang wanita tua berkulit hitam yang tampak lembab dengan dipenuhi akar serabut di beberapa bagian tubuhnya. Itulah wujud asli Ras Zygal, makhluk penghuni Klan Bawah tanah.
Ras Zygal bisa berubah layaknya manusia biasa pada umumnya sesuka hati mereka. Seperti Gav, semenjak dia berkunjung ke Klan Permukaan beberapa tahun lalu bersama sang teman yang merupakan salah satu Viscount kerajaan, ia jadi tertarik untuk mengubah wujud seperti manusia. Walaupun kejadian tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya satu kali, tapi bagi Gav itu adalah pengalaman yang luar biasa.
Kini pemuda itu sudah nyaman dengan wujud seperti manusia, begitupun para pengurus kerajaan, mereka dominan berubah layaknya manusia pula. Wujud asli Ras Zygal akan muncul hanya pada saat mereka tengah tidur saja.
Netra biru cerah itu menajam seraya menggeram. Gav mempercepat langkah saat wanita tua tersebut hampir tak berdaya. "Apa-apaan ini?"
Gerakan para Viscount terhenti, mata mereka memicing tidak bersahabat. Sementara wanita tua tadi segera merengkuh putranya yang masih berumur enam tahun.
"Kau jangan ikut campur, Anak Muda!" seru salah satu Viscount.
"Dia adalah tetanggaku, jelas ini menjadi urusanku!"
"Wanita tua ini yang bersalah! Dia tidak mau menyerahkan dua koin emas pada kami."
Kerutan di dahi Gav tercetak. "Dua koin emas? Untuk apa?" tanya Gav, "kalian adalah para Viscount kerajaan. Koin emas kalian pasti lebih banyak daripada para penduduk Vascaria."
Wanita tua yang sedari tadi bungkam disertai tangisan kini bersuara. "Mereka memintanya atas perintah raja, Gav. Itu sebagai bentuk hadiah untuk ulang tahun Putri Eleanor. Tapi aku sungguh tidak mempunyai koin emas. Koin perak pun tidak ada sama sekali," lirihnya.
Gav mengangguk lalu berdecih. "Ck, lagi-lagi raja kejam itu berulah!"
"Kau jangan berkata buruk tentang Yang Mulia Raja Kazh!" Viscount berbadan sedikit gempal menggeram.
Namun, Gav malah terkekeh seakan tidak takut akan kegagahan para Viscount di hadapannya. "Dengar, beri tahu raja kalian. Kami tidak akan memberikan satu koin emas pun. Dan mungkin sang raja keliru dengan menagih emas pada kami. Dia lupa? Kami adalah kalangan Swarg, para pengangguran yang sama sekali jarang menyentuh emas. Raja sepertinya juga lupa dengan kejadian satu tahun lalu, saat penagihan satu koin perak pun kalangan Swarg banyak yang memilih mati! Jadi jangan harap sekarang kami akan pasrah begitu saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIGHED
FantasyKehidupan sosok pemuda keturunan Ras Zygal dari Klan Bawah Tanah berubah total saat dirinya tak sengaja melakukan aksi pembunuhan dan berakhir dengan ia mendapat kutukan. Sebut saja dia Gav Varatha, pria yang malah tersenyum senang saat dirinya bena...