Negeri Vascaria, Klan Bawah Tanah.
Unknown date and time.Sepasang sepatu kulit yang tampak gagah membungkus kedua kaki seorang pria yang tiba-tiba terhenti. Tangannya berkacak sembari menoleh ke kanan dan kiri memastikan sekeliling. Sudah beberapa hari setiap menjelang malam pria itu bertugas menanyai setiap pengrajin emas di Vascaria. Namun, tetap saja usaha Xio belum membuahkan apa-apa.
"Aku tidak boleh menyerah. Ini demi Gav," monolognya kembali melanjutkan langkah.
Xio terus menyusuri setiap kalangan dan bertanya perihal anting yang diberikam Gav pada setiap pengrajin emas yang dia temukan. Kalangan Skyr sudah ia lalui, sebentar lagi perbatasan keluar dari daerah tersebut akan segera Xio lewati.
Namun, langkahnya seketika tercegat kala mendengar kebisingan dari sebuah alat di dalam bangunan batu yang berada di ujung jalan. Tanpa ragu, Xio menghampirinya dan melihat seorang pengrajin emas yang tengah melelehkan emas berkarat.
"Apa aku mengganggu?" tanya Xio, membuat pria beruban di hadapannya terkesiap.
"Tuan Xio? Suatu kehormatan Baronet kerajaan berkunjung ke rumahku." Pria tua tersebut spontan membungkukan badan. "Apa ada yang bisa aku bantu, Tuan?"
Xio terdiam sejenak sembari mengamati gundukan emas yang sudah dibentuk sedemikan rupa. Pengrajin yang satu ini sepertinya berbeda dari pengrajin lain yang sudah ia temui.
"Aku ingin menanyakan sesuatu," jawab Xio. Tangannya bergerak merogoh saku pada baju kulitnya. "Apa kau mengetahui perihal anting ini?" lanjut Xio seraya menggantung anting tersebut oleh tangannya di hadapan sang pengrajin emas.
"Coba kulihat sebentar." Dengan hati-hati si pengrajin mengambil alih anting tersebut. "Yang pasti anting ini dibuat di sini, Tuan," jawabnya terkekeh.
"Bagaimana aku bisa percaya anting itu dibuat di sini?"
"Lihat." Pengrajin tersebut membuka pengait anting dengan cukup lebar, lalu menyorotinya menggunakan laser kecil yang sedari tadi tergeletak bersama alat-alat lain di sana. "Di sini terdapat lambang pengrajin emasku. Walaupun gambarnya begitu kecil dan sudah tidak terlalu jelas, tapi aku yakin gambar tersebut adalah lambang dari karyaku. Karena dari dulu, aku selalu memasangnya pada setiap emas yang kubentuk. Dan kujamin, pengrajin lain tidak ada yang melakukan itu karena terlalu rumit."
Xio memicing, ia belum sepenuhnya memercayai orang tua tersebut.
"Kalau Tuan tidak percaya, coba lihat ini." Pria beruban tersebut mengambil salah satu kalung emas yang bertengger di batu kecil. Ia menyoroti pengait kalung tersebut dan lambang yang sama pun terlihat.
Pemuda di hadapannya mengangguk pelan, pria itu berhasil meyakinkan Xio. "Kalau begitu, apa kau masih ingat siapa yang memesan anting ini?"
Pengrajin itu terkekeh. "Yang benar saja, Tuan. Aku ini sudah tua, dan dilihat dari keadaan anting yang kau bawa sepertinya itu barang lama. Jadi mana mungkin aku mengingatnya."
"Ya, aku tahu. Setiap pengrajin emas yang kutanyai juga berbicara sepertimu. Tapi coba diteliti lagi, siapa tahu kau mengingatnya sekilas," titah Xio, "atau mungkin kau punya semacam data para pembeli emasmu. Boleh aku melihatnya?"
Si pengrajin tertawa cukup keras, ia menggelengkan kepala. "Dulu aku memang mendata setiap pembeli, tapi tidak dengan sepuluh tahun terakhir ini. Lagipula, pembeliku bukan cuma satu orang, Tuan."
"Tidak masalah, aku ingin melihat data lamamu."
"Baiklah, tunggu sebentar. Aku lupa menyimpannya di mana." Sembari mencari pendataan pembeli lama, si pengrajin kembali berujar, "Aku sepertinya mengingat sesuatu, Tuan. Kalau tidak salah, dulu anting model tersebut sangat disukai oleh kalangan atas termasuk keluarga kerajaan. Banyak dari mereka yang memesan dan menyuruhku untuk membuat bentuk seperti itu. Kemungkinan besar, pembeli anting tersebut juga orang-orang dari kerajaan, Tuan."
Xio mengerutkan dahi, itu belum yakin sebelum ia melihat bukti. "Cepatlah, aku ingin melihat data pembelinya terlebih dulu."
"Ya, tepat sekali. Ini dia!" seru pengrajin emas mengeluarkan buku lumayan besar dari balik batu pipih yang ia pijak. "Untung saja, selain nama pembeli, data tersebut juga disertai gambar model perhiasan yang telah dibelinya, itu dilukis langsung oleh kakakku. Jadi kau akan semakin mudah mencarinya."
Xio tak merespons, ia sibuk membuka setiap lembaran buku tersebut dan menelitinya dengan serius. Desahan kecil terdengar dari mulut Xio, hal itu benar-benar tidak mudah. Ada banyak pembeli yang memesan anting model seperti itu, tapi Xio lihat semuanya adalah orang-orang kalangan atas yang dominan menghuni kerajaan.
Apa mungkin ibunya Gav salah satu penghuni kerajaan?
Xio mengembuskan napas kasar, ia menutup buku tersebut dengan cepat. Dia sudah mengambil kesimpulan bahwa pemilik anting tersebut memang orang yang berasal dari istana. Entah orang itu seorang pelayan atau apa, yang pasti semua wanita yang dulu tinggal di kerajaan salah satunya adalah ibunya Gav. Pemuda itu akan menyelidikinya lebih lanjut di sana.
"Terima kasih atas informasinya." Xio berucap dan langsung diangguki oleh si pengrajin seraya membungkukkan badan.
Satu titik terang perihal Ibu Gav berhasil Xio dapatkan. Menyelidikinya di istana akan jauh lebih mudah baginya, tetapi tetap saja ia harus mewaspadai Raja Kazh.
🐚🐚🐚
Xio sampai di istana tepat waktu, malam baru saja beranjak dan acara rapat mingguan akan segera berlangsung. Para jajaran pengurus kerajaan semuanya berkumpul, siap mendengarkan dalih sang raja yang pastinya dipenuhi aturan tidak masuk akal.
Raja Kazh menatap Zrad Marqshi yang berdiri gagah tak jauh darinya. Kepala sang raja mengangguk sebagai tanda bahwa Zrad bisa memulai rapat tersebut.
Zrad mengedipkan mata pelan nan singkat pertanda patuh, ia kembali menghadap para pengurus kerajaan yang sudah menantinya. "Raja Kazh memintaku untuk memimpin rapat minggu ini. Langsung saja, permasalahan yang pertama lagi-lagi datang dari menteri keuangan. Var Earl, sebagai kepala menteri keungan harap berdiri dan menjelaskan permasalahan ini pada Yang Mulia Raja Kazh."
Sosok yang disebut bangkit perlahan, gelagat ketatukan tampak menyertainya. Pengurus menteri keuangan memang sering mendapat masalah karena kinerja mereka yang selalu tidak sesuai harapan. Ada saja para penduduk Vascaria yang tidak bisa membayar pajak walaupun sudah disuguhkan dengan kekerasan dan ancaman. Hal tersebut membuat sang pemimpin menteri keuangan mau tidak mau selalu mendapat hukuman di setiap bulan.
"Hormat saya, Yang Mulia," ucap Var Earl sembari berlutut sejenak pada sang raja. "Permasalahan kali ini—"
"Cukup," tukas Raja Kazh dengan raut wajah datar. "Zrad Marqshi, lanjut pada permasalahan kedua. Karena aku sudah tahu penjelasan apa yang akan dilontarkan Var Earl. Pasti tidak akan jauh berbeda dengan rapat-rapat sebelumnya. Dan pastinya hukuman pun akan tetap berlaku bagimu, Var."
Zrad mengangguk, sementara Var menelan saliva gugup. Kepala menteri keuangan itu membungkukan badan lalu kembali duduk.
"Selanjutnya permasalahan mengenai ...."
Permasalahan demi permasalahan mereka bahas pada rapat tersebut. Hingga tak terasa waktu sudah termakan kurang lebih dua jam. Pastinya ada saja beberapa pengurus kerajaan yang mendapat hukuman atas permasalahan yang terjadi.
"Permasalahan berikutnya bersangkutan dengan Klan Permukaan. Raja Kazh meminta Baronet untuk kembali mengawasi permukaan dan berharap mendapat informasi yang berguna bagi Negeri Vascaria. Tak lupa, Baronet harus meneliti tanah, perairan, udara, dan tanaman di sana. Terutama perihal pencahayaan, Baronet harus benar-benar menelitinya dengan saksama," jelas Zrad Marqshi.
Baronet kerajaan alias Xio spontan langsung berdiri dan memasang sikap siap siaga untuk menjalankan tugas. Permasalahan yang paling besar di Klan Bawah Tanah memang soal pencahayaan, sehingga setiap Xio berada di permukaan, dia akan bergulat meneliti lebih dalam tentang pencahayaan buatan.
Rapat pun akhirnya usai. Sang raja melenggang melewati para pengurus yang membungkukan badan memberi hormat. Namun, nyatanya Raja Kazh tidak pergi ke kamar atau pun ke ruangan penting. Dia malah berjalan keluar dengan langkah gancang yang diikuti Zrad Marqshi. Sepertinya seorang tamu yang raja nantikan telah datang.
🐚🐚🐚
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIGHED
FantasyKehidupan sosok pemuda keturunan Ras Zygal dari Klan Bawah Tanah berubah total saat dirinya tak sengaja melakukan aksi pembunuhan dan berakhir dengan ia mendapat kutukan. Sebut saja dia Gav Varatha, pria yang malah tersenyum senang saat dirinya bena...