part 18

6.5K 424 7
                                    

*****

Hari ini adalah hari terbesar bagi Blue, ia terus mondar-mandir gelisah di ruang make-up menunggu giliran ia tampil bersama pianis terkenal itu.

Blue nampak sangat anggun dengan rambut Cepol nya yang di tata begitu rapih mempertontonkan leher jenjang dengan tengkuk yang di hiasi bulu-bulu halus kecoklatan.

"Daddy Bee gugup"
Vivaldo menghampiri nya memberikan botol minum yang langsung di sambar dan buru-buru ia minum.

"Kemari"
Vivaldo menjulurkan kedua tangannya guna menawarkan sebuah pelukan untuk princess nya yang tengah gugup, dengan segera Blue masuk ke dalam dekapan hangat Vivaldo dan memeluk nya erat,
"Daddy tau kau tidak akan pernah mengecewakan, kau terlalu memukau Bee, trust me"

"Bisa kah Bee seyakin itu?"

"Tentu, biasanya begitu"
Vivaldo mengecup puncak kepala Blue cukup lama, refleks Blue memejamkan mata nya merasakan kegugupan di hatinya berangsur pergi.

Tiba-tiba seorang staf masuk terpaksa membuat Blue menghentikan pengisian daya nya karena merasa canggung, staf itu memberitahu Blue untuk segera bersiap karena sebentar lagi ia akan tampil.
Tanpa sungkan Vivaldo memagut bibir Blue dalam tidak memperdulikan bola mata Blue yang terbelalak karena malu, staf itu hanya tersenyum kecil lalu kembali menutup pintu.
Vivaldo cukup lama memanjakan bibir Blue hingga gadis itu ikut terhanyut dalam gairah nafasnya pun mulai memburu,
Vivaldo menyudahi ciuman nya menatap Blue intens.

"Pergilah"
Blue pun tersenyum percaya diri lalu pergi bersama staf yang masih menunggunya di luar pintu.

Konser berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikit pun, bahkan sang pianis Leonard pun sangat kagum dengan tarian Blue yang sangat memukau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Konser berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikit pun, bahkan sang pianis Leonard pun sangat kagum dengan tarian Blue yang sangat memukau.

Untuk merayakan kesuksesan konsernya Leonardo mengundang Blue ke pesta yang di adakan di sebuah ballroom hotel mewah yang di hadiri banyak musisi dan para pejabat kota.

🍀

Blue dan vivaldo sudah berada di
Ballroom guna memenuhi undangan Leonardo. Leonardo menyambut keduanya ramah memperkenalkan Blue kepada rekan dan orang-orang penting di sana.

"LADIES AND GENTLEMAN!! Mohon perhatian nya sebentar! Saya perkenalkan dulu gadis cantik mungil namun luar biasa ini BLUE AURORA!!"
Blue tersenyum ramah lalu sekilas menatap Vivaldo yang duduk di salah satu kursi tamu pada meja bundar di sudut ruangan, pria itu menatap tajam ke arah lengan Leonardo yang berada di pinggang Blue.
Blue merasakan hawa dingin tiba-tiba memenuhi ruangan, ia sebenarnya juga risih tapi masa iya Blue harus menepis tangan itu dari pinggang nya di tengah-tengah sorotan mata para tamu yang hadir,
"Oh ayolah Leonardo bahkan sudah kakek-kakek"
ucap Blue melalui mata nya yang entah akan di mengerti oleh Vivaldo atau tidak, namun Vivaldo malah terlihat beranjak dari duduknya lalu pergi ke toilet.

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang