part 27 THE END

15.2K 645 55
                                    

*****

Blue duduk manis memangku dagu  dengan kedua tangannya memperhatikan Vivaldo yang sedang sibuk memasak sarapan yang bisa di bilang makan siang.
Meski sedikit sulit karena Vivaldo masih harus memakai tongkat penyangga di tangan kiri nya, namun pria itu melarang Blue untuk membantu dan meminta nya cukup jadi penonton saja nikmati pertunjukan dari chef Vivaldo katanya.

Wajah keduanya nampak berseri bahagia tidak dapat di sembunyikan.
Sesekali Vivaldo akan mencuri kecupan singkat dari bibir Blue yang sesekali mengerucut karena tidak sabar menunggu masakan yang sudah sangat lama ia rindukan.
Terlihat juga Choco sedang melahap makanan nya tidak jauh dari area dapur.

"Kau harus mulai sekolah lagi Bee, nanti Daddy segera urus kepindahan mu"

"Daddy akan tinggal di sini apa kembali ke Prancis?"

"Aku akan tinggal di manapun kekasih ku berada"
ujar nya seraya tersenyum lebar.

"Awhhhh...! aku malu sekali, wajah ku panas, seperti nya memerah seperti kepiting rebus"
Blue menangkup kedua pipinya bertingkah lebai, Vivaldo pun tersenyum gemas melihat nya,
"Bee ingin tinggal di sini biar dekat jika ingin berkunjung ke tempat Ayah dan Ibu"
gerakan tangan Vivaldo terhenti saat mendengar ucapan Blue.

"Lagipula banyak harta karun di sana hahaha!"
sambung nya mencoba menghapus kecanggungan yang tiba-tiba muncul di antara mereka.

Vivaldo menghela nafas berat lalu kembali dengan satu piring makanan, Blue buru-buru turun dari kursi membantu Vivaldo menghidangkan menu sarapan mereka.

"Terima kasih sayang"
Blue nyengir kuda lalu kembali duduk dengan tidak sabaran.
Akhirnya kedua insan itu dapat menikmati makan bersama selama hampir tiga bulan berpisah.

🍀

Hari hari berlalu di penuhi kebahagiaan oleh Vivaldo dan Blue. Blue pun kini sudah mulai bersekolah kembali dan sesekali melatih tarian balet nya di rumah. Kaki Vivaldo pun sudah sembuh total, Vivaldo bahkan membersihkan gudang dan ruang rahasianya jadi satu memasang cermin berukuran besar-besar untuk Blue latihan.

Di hari libur sekolah Blue menikmati acara berjemur nya di bangku malas belakang rumah, dengan tubuh besar Vivaldo yang jadi alas nya.
Gadis itu begitu nyaman seraya memainkan bulu-bulu halus di dada bidang Vivaldo.

"Dadd, boleh Bee bertanya sesuatu?"

"Tentu, tanyakan apapun yang ingin kau tau"
Blue mendongak menatap netra biru itu dengan mata sedikit menyipit karena cahaya matahari pagi yang cukup menyilaukan.

"Emmm... apa kau punya rahasia yang belum kau ceritakan pada ku? Aku tidak ingin kau menyembunyikan sesuatu lagi dari ku"
Blue menjadikan dada bidang Vivaldo sebagai bantalan.

"Aku tidak yakin kau sanggup mendengar nya"

"Tentang profesi mu?"

"Bukan"
Blue bingung rahasia besar apa lagi yang di sembunyikan Vivaldo yang lebih dari pembunuh bayaran.

Vivaldo mulai menceritakan semua tentang masa lalunya yang kelam tanpa satupun terlewat.
Cerita itu mengalir mulai dari Vivaldo yang hidupnya terasa sempurna bersama keluarga, teman-teman di sekolah nya. Namun kesempurnaan itu hancur dalam satu malam.
Sesekali dia menjada ceritanya guna menghela nafas yang cukup berat.

Setelah selesai bercerita Vivaldo heran Blue sama sekali tidak menunjukkan merespon apapun.
Vivaldo tiba-tiba terkekeh geli saat mendengar dengkuran halus dari mulut gadis nya itu.

"Mungkin ini akan lebih baik untuk mu sayang"
gumam nya seraya mengecup dalam puncak kepala Blue.
Bagaimana pun Blue hanya anak remaja yang terkadang bersikap labil dengan kepolosan nya, atau dengan keingin tahuan nya yang tidak terbatas.
Alangkah lebih baik jika Blue tidak tahu masa lalu kelam Vivaldo,
karena Blue sudah sangat menderita dengan masa lalu nya sendiri yang di rusak oleh Vivaldo.

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang