part 22

5.3K 415 3
                                    

*****

Hari sudah mulai gelap, Blue tersadar dari pingsan nya, ia merasakan tubuhnya sangat lemas dan juga lehernya terasa sakit karena posisinya saat pingsan.

Dengan gontai Blue berjalan keluar gudang, langkah nya terhenti saat melihat mainan Choco saat kecil yang di belikan Vivaldo, mainan tulang dari karet.
Blue memasukkan benda itu ke dalam tas nya, dan pergi meninggalkan rumah itu dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki.

🍀

Kini Blue sudah berada di depan rumah Nakamura, entah apa yang membawanya ke sana Blue hanya ingin merekam wajah orang yang telah membunuh kedua orang tua nya itu di dalam kepala nya.

Nakamura terkejut melihat kedatangan Blue yang lebih cepat dari jadwal,
"Blue saya tidak mengira kau datang secepat ini, tapi kau telah mengambil keputusan yang tepat"
senyuman nya nampak seperti iblis bagi Blue yang sudah tau pasti jika Nakamura lah sumber dari malapetaka yang terjadi dalam kehidupannya.

Blue hanya terdiam mendapat sambutan dari Nakamura, tiba-tiba semua gelap pandangan mata Blue kembali kabur, Nakamura panik saat Blue ambruk di hadapannya.
Pria itu membawa Blue masuk ke salah satu kamar yang berada di lantai atas.
Rumah itu tampak sepi di sebabkan hidup Nakamura yang hancur setelah keluar dari penjara.
Di tinggal istri juga anak nya, jadilah pria itu tinggal sendiri dengan dendam yang harus segera dia balaskan pada Vivaldo.

PARIS PRANCIS

Vivaldo begitu gelisah menunggu Blue kembali dari tempat camping yang masih satu hari lagi.
Dia tidak dapat mendengar suara Blue meski hanya lewat telepon dan itu sungguh menyiksa nya.
Blue hanya mengiriminya beberapa foto kegiatan bersama teman-teman nya.

Vivaldo menjadi terlalu kepo hingga jemarinya menuntun nya sampai akun sosial media teman balet Blue, Alice. Pria itu mengernyit heran saat semua foto yang di upload Alice tidak menunjukkan satupun keberadaan Blue, semua teman-teman nya terlihat beberapa kali berfoto bersama namun tidak ada Blue satupun di antara mereka.

Vivaldo langsung berdiri memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.
Tangan nya dengan lincah menelusuri beberapa akun yang di tag oleh Alice, dan semua sama mereka juga tidak mengunggah foto yang ada Blue nya.

"Tidak mungkin"
Vivaldo masuk ke kamar Blue, mengobrak-abrik tempat itu mencari sesuatu yang mungkin bisa membantah kekhawatiran nya,
namun apa yang dia takutkan mungkin benar adanya, dia menemukan sebuah kartu nama milik Nakamura di laci,
dan paspor Blue tidak ada di tempat nya.

Tak lama kemudian ponsel nya bergetar menampilkan sebuah notifikasi pesan dari Nakamura, Vivaldo meremas ponsel di tangan nya saat pesan itu menunjukkan foto-foto Blue sedang terlelap.

"Seperti malaikat huh? pantas saja kau begitu terobsesi pada gadis kecil ini, dulu kau membuat ku menggantikan mu di penjara, sekarang aku dengan senang hati menggantikan mu kembali, menemaninya tidur"


"KEPARAT AKAN KU KIRIM KAU KE NERAKA JIKA BERANI MENYENTUHNYA"
Vivaldo bergegas keluar menuju mobilnya lalu melajukan nya dengan kecepatan maksimal.

Vivaldo menelfon seseorang dengan terburu-buru sambil sesekali melihat ke arah jalan,
"Kim sewakan aku private jet  sekarang juga!"

"Apa kau waras? Tidak bisa mendadak seperti itu semua but--

"SEKARANG!!!"

Tut Tut Tut...

Vivaldo membanting ponsel nya cukup keras, namun itu perbuatan yang salah karena baru teringat dia harus segera menghubungi Sean. Vivaldo mencoba meraih ponselnya yang berada di bawah kakinya namun naas tiba-tiba mobil nya keluar jalur hingga sebuah truk besar menghantam sedan klasik yang di kendarai Vivaldo, menyeret nya jauh hingga beberapa puluh meter.
Bunyi dentuman dan suara besi-besi  yang ringsek berasal dari tubrukan kedua mobil itu menggema membuat orang-orang di sana menjerit histeris.

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang