part 19

6.1K 429 7
                                    


*****

Di studio latihan Blue terlihat duduk seraya merapikan baju balet dan segala bawaannya, menata rapih dan di masukkan ke dalam tas.

"Blue ada yang mencari mu"
ujar salah satu peserta latihan.

Blue berkerut kening tidak biasanya ada yang mencari, karena jika Sean atau Vivaldo tentu tidak akan menitip pesan pada orang lain dan akan langsung menemuinya.

"Siapa?"

"Aku tidak tahu, orang itu menunggu di depan, dia terlihat asing seperti nya orang Asia, ku kira saudara mu?"

"Ok, Terima kasih Alice"
Blue bergegas ke luar menuju tempat biasa orang menunggu.

Terlihat seorang pria yang sebaya Vivaldo tengah duduk, pria yang  mengenakan stelan jas rapih itu menyadari kedatangan Blue yang lantas berdiri dan tersenyum ramah pada Blue.

"Tn. Nakamura"
ujar Blue cukup terkejut melihat pria itu di sana, tentu berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala cantik gadis itu. Untuk apa Nakamura datang ke tempat nya latihan.

"Wow! Senang sekali rupanya Nn. Blue masih mengenali saya"

"Panggil saja Blue Tuan. O yah dari mana anda tau tempat ini?"

"Apa kita bisa bicara sambil menikmati kopi di cafe sebrang?"

"Emmm ok, tapi maaf saya tidak bisa lama-lama"
meskipun merasa tidak enak namun Blue harus tetap mengatakan itu,
karena Daddy nya tidak akan suka Blue mengobrol dengan orang asing terutama laki-laki.

"Ok"

🍀

Keduanya kini sudah duduk di kursi yang berada di area luar cafe,
"Aku sebenarnya teman lama Daddy mu, entah kenapa dia tidak pernah cerita"
Nakamura menyodorkan sebuah amplop ke hadapan Blue, setelah cukup lama berbasa-basi.

Blue nampak ragu untuk membuka nya, namun rasa penasaran membawa tangan nya perlahan mulai bergerak membuka amplop tersebut,
Blue mengernyit saat melihat isi amplop coklat itu, sebuah tiket pesawat untuk penerbangan ke Amerika dan sebuah kunci.

"Dua benda itu adalah jawaban atas hidup mu"

"A-apa maksud anda?"

"Itu kunci rumah mendiang orang tua mu"
kedua tangan Blue tiba-tiba bergetar, selama hidupnya baru kali ini ia memegang benda yang berhubungan dengan orang tua nya. Selama ini ia hanya terhubung dengan makam kedua orang tua nya saja, itupun setahun sekali bahkan semakin ke sini ia semakin jarang ke makam orang tua nya.

"Kenapa Paman melakukan ini semua?"

"Penebusan dosa. Aku pernah melakukan kesalahan pada keluarga mu, tapi rahasiakan ini dari Vivaldo dia tidak akan mengijinkan mu pergi ke sana sendirian, jika kau mau aku akan membantu mu bisa pergi ke sana" Nakamura memberikan kartu nama nya, meskipun ragu Blue tetap menerima kartu nama tersebut,
"Ada rahasia besar yang akan kau temukan di AS"
imbuh nya.

"Bagaimana aku bisa mempercayai mu?"

"Kau tanya saja pada Vivaldo siapa aku, kau akan percaya dengan sendirinya nanti"
Nakamura beranjak dari sana meninggalkan Blue yang menatap tiga benda di tangan nya.

Blue merapikan tiga benda itu dan memasukkan nya ke dalam tas.
Tak lama kemudian Vivaldo muncul pria itu sudah hafal betul jika Blue tidak ada di studio berarti ada di cafe.

"Honey, kau bersama siapa ke sini?"
mata tajam nya menatap satu cangkir kopi yang terlihat tinggal setengah tentu itu milik orang lain karena Blue tidak pernah meminum kopi.

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang