part 11

7.3K 515 7
                                    

*****

Blue Keluar dari kamar hanya mengenakan sweater rajut off shoulder dengan potongan setengah paha, ia mendapati Vivaldo sedang mengoleskan selai cokelat di roti yang sedang di hidangkan, lalu tak lupa dia masukkan pinggiran roti itu ke dalam mulut nya sendiri dan menyisakan bagian tengah untuk sang  putri tercinta, kebiasaan Vivaldo sejak sekolah dulu selalu memakan pinggirannya terlebih dahulu terakhir baru bagian tengah.

"Daddy Bee lapaaar"

Uhukk uhukk!
Vivaldo tersedak roti di mulutnya, segera dia menenggak segelas jus seraya memukul dada nya pelan.
Pria paruh baya itu salah tingkah melihat tanda-tanda di pangkal leher Blue hasil keganasan nya semalam. Ingin rasanya dia meremat tubuh Blue hingga jadi butiran kecil, karena dengan polosnya Blue mengenakan baju begitu terbuka seolah sengaja mempertontonkan tatto tidak permanen itu.

"Dadd? Are you ok?"
Blue mengunyah rotinya lahap dengan kening berkerut.

"Kau mengagetkan Daddy Bee. O yah ini sudah siang kenapa belum bersiap-siap untuk sekolah?"

"Bee tidak enak badan Dadd?"
gadis itu mengerucutkan bibirnya dengan tatapan memelas.

"Kau sakit apa sweete? Apa perlu kita ke rumah sakit?"

"Aku tidak tau Dadd, tiba-tiba saja timbul ruam-ruam di leher"
tutur nya dengan wajah polos.

"Ya ampun Bee, apa aku terlalu kuat menghisap nya sehingga membuat mu sakit?"
"Coba Daddy lihat"
Blue mendongak dengan sangat berlebihan mau tak mau dadanya yang putih mulus dengan tulang selangka yang melengkung indah di kanan dan kirinya, membuat Vivaldo ingin kembali menghisap area itu hingga penuh dengan kiss mark yang di sebut ruam oleh Blue, namun nyatanya Vivaldo tidak melakukan apa-apa sejauh ini dia hanya berani berfantasi dan, "Mencabuli nya sial aku benar-benar pedofil cabul"

"Mungkin di gigit serangga sayang"
tidak mungkin kan Vivaldo mengatakan jika itu semua hasil karya nya semalam.

"Meybe. Dadd, tadi malam Bee mimpi aneh. Bukan hanya tadi malam tapi sudah beberapa kali minggu-minggu ini"

"Mimpi aneh?"

"Nightmare Dadd lebih tepatnya, Bee mimpi terjadi sebuah kecelakaan mobil begitu hebat, so scary Dadd"

Uhuk! uhuk!
lagi-lagi Vivaldo tersedak makanan, kali ini dia tidak hanya salah tingkah, namun wajah nya seketika terlihat pucat.

"Daddy kenapa lagi? Apa kau sakiti Dadd?"
Blue terlihat cemas melihat tingkah aneh Vivaldo.

"Tidak sayang, hanya khawatir dengan mu, pasti tidur mu tidak nyaman"
kilah nya.

"I'm fine, Daddy nanti malam Bee boleh menginap di kamar Daddy?"
sungguh pertanyaan yang tidak perlu di pertanyakan lagi bagi Vivaldo yang diam-diam selalu merindukan ritual tidur bersama putranya akhir-akhir ini.

"Tentu sayang selama kamu nyaman"
seperti remaja yang baru di terima cintanya Vivaldo berbunga-bunga, jika dapat terlihat mungkin ribuan kupu-kupu sedang beterbangan dari hati nya.
Berkali-kali dia mengulum senyum Blue hingga melupakan keresahan nya akan mimpi buruk Blue.

"Sssshhh... ada apa dengan nya?"
gumam Blue dengan mata menyipit sambil terus melahap sarapan nya.

"Hari ini kau tidak masuk sekolah, lalu apa yang akan kita lakukan?"

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang