part 15

8K 525 7
                                    

*****

"PAMAAAN!! CHOCHOOO!!"
Blue berlari menghampiri Sean yang berdiri di beranda rumah Vivaldo dengan Choco yang sedang duduk  menikmati usapan tangan Sean di kepalanya.
Sean langsung berdiri terlihat sumringah saat Blue berlari menghampiri nya, dia sudah bersiap menyambut pelukan hangat Blue namun hanya angin yang dia dapat, rupanya Choco lah yang mendapat pelukan dari Blue.

"Kalau begitu untuk apa kau meneriakkan nama ku juga hmmm"
Sean menggerutu lalu tatapan nya bertubrukan dengan Vivaldo yang tersenyum mengejek ke arah nya.

"Kau mengharapkan apa bujang tua?"
cibir nya.

"Sial! Apa kau tidak punya cermin? Oh aku lupa rumah mu terlalu mini untuk menyimpan sebuah cermin"
ucap Sean sengit.
Vivaldo hanya mencebikkan bibir seraya menggedikkan kedua bahu nya acuh.

Sean geram di buat nya lalu kembali memperhatikan Blue. Sean mengernyit melihat ada yang aneh saat dia melihat Blue yang berjongkok di bawah melepaskan rindunya pada Choco,
"Blue ada apa dengan leher mu?"
saat melihat tanda-tanda Kiss Mark di pangkal leher Blue yang sedikit mengintip dari balik kerah seragam sekolah nya.

Blue sontak mendongak dan melirik ke arah Vivaldo karena ia bingung dengan apa yang di maksud Sean.
"Daddy bilang mungkin Bee di gigit serangga,"
ucap nya polos meski pun akhirnya tau jika itu adalah karya Daddy, nya namun mana mungkin Blue menjelaskan dengan gamblang.

"Aku yakin serangga nya doyan makan. Doyan memakan roti lapis"
ucap nya penuh makna,
"Jangan bilang malam itu?..." sambungannya penuh curiga.

Blue memilih untuk pergi ke halaman belakang bersama Choco dan Vivaldo pun dengan cuek nya masuk ke dapur.

"Wahhh... kau benar-benar cabul, ckckck... jadi kau melakukan hubungan Incest dengan Blue?"

"Kami tidak terikat darah, dari mana kau dapat bahasa konyol itu untuk hubungan kami"
Vivaldo menuangkan Red Wine lalu menggoyangkan gelas kristal itu dan menyesapnya perlahan dengan tatapan tidak lepas dari Blue yang tengah asyik bersama Choco.

"Jadi benar kalian berhubungan?
Dan kau mengancam akan membunuhku saat itu karena kau sendiri menginginkan putri mu?? ckckck aku tidak mengira kau benar-benar picik"

"Tutup mulut mu! atau kau mau orang tua mu akan tau apa hobi mu di luar sana"
ancam nya.

"Cih... kau mengancam ku? Kau lupa bahwa aku juga memegang rahasia mu mengenai kematian orang tua Blu--

PRANKKK!!!

"DIAM!! Atau ku bunuh kau sekarang juga!"
Vivaldo melempar gelasnya hampir mengenai kepala Sean, lantas mencengkeram kerah baju pria itu dengan rahang mengeras.

Sean hanya terkekeh mendapat perlakuan seperti itu.
"Kau benar-benar pecundang menyediakan"

"Daddy! Paman! apa yang kalian lakukan?"
Blue menatap panik ke arah mereka berdua begitupun dengan Choco meskipun tubuhnya besar anjing lucu itu malah bersembunyi di balik kaki Blue dengan suara meringik ketakutan.

Vivaldo dan Sean sontak bertingkah seolah mereka berdua sedang bercanda bahkan Vivaldo menepuk-nepuk pundak Sean dan merapikan kerah nya seolah sedang membersihkan debu-debu yang menempel.

Blue pun merasa heran namun tidak terlalu memikirkan nya,
"Dadd, lapar" Blue merengek seraya menumpukan dagu di atas meja mini bar.

"Kalau begitu tunggu sebentar biar Daddy buatkan makanan dulu. sebentar tidak sampai empat puluh menit"
Blue sumuringah mendengar nya.

Destiny (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang