Bab 7

381 31 6
                                    

                         Yuhuuu~update nih
                    
                          Typo bertebaran~

                           Happy Reading🐰

_______________________________
Sore hari Pak Rudy dan Bu Sahra pulang mereka berdua merupakan orang tua Kaniya. Rudy mengucapkan salam sembari membuka pintu.

"Assalamu'alaikum" Ucap Rudy dan diikuti Sahra. Kaniya yang mendengar salam pun menjawab dan menghampiri kedua orang tuanya yang masih berada di ruang tamu sambil mengecup tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam" Jawab Kaniya

"Ayah sama bunda kok lama banget sih aku nungguin pulang nggak pulang-pulang apalagi tadi malam aku di rumah sendirian lagi" Keluh Kaniya pada orang tuanya

"Nak, maafin ayah sama bunda ya" Ucap Rudy sedikit tidak enak karena meninggalkan putri nya sendirian di rumah tadi malam.

"Eh nak kamu udah makan apa belum? " Tanya Sahra tiba-tiba.

"Belum bun" Lesu Kaniya

"Yaudah ini ada makanan dari budhe, tadi budhe ada hajatan kecil-kecilan jadi bunda dibawain makanan deh"ucap Sahra sambil menyerahkan bingkisan yang berisikan makanan pada Kaniya.

"Yaudah sini bun biar Kaniya siapin makanannya, mending sekarang ayah sama bunda bersih-bersih dulu habis itu makan sama-sama deh"

"Iya nak" Ujar Rudy pada anaknya seraya mengelus rambut Kaniya

"Yaudah kalau gitu bunda sama ayah katas dulu mau bersih-bersih" Pamit Sahra

"Iya bun" Jawab Kaniya

Setelahnya kedua orang tua Kaniya naik keatas untuk bersih-bersih. Kaniya sendiri pun mulai menyiapkan makanan dan meja makan.

"Alhamdulillah dapat makanan gratis nggak sia-sia deh gue tadi malam tidur sendirian" Kekeh Kaniya

"Oh ya, gimana  ya keadaan sahabat-sahabatku.. Ah masa bodoh salah siapa ingkar janji dan bohong" Oceh Kaniya sambil menyiapkan makanan.

"Kok bisa ya mereka seperti itu?, nggak nyangka mereka berbuat seperti itu, apa aku kurang baik ya sama mereka?, apa aku maafin aja mereka?, aduh kok gue bingung sendiri sih" Prustasi Kaniya memikirkan kelakuan sahabat-sahabatnya. Karena terlalu asik berfikir Kaniya tak menyadari kehadiran bundanya.

"Kaniya" Ujar Sahra sambil menepuk bahu Kaniya. Karena tidak siap Kaniya sampai terlonjak kaget.

"Astagfirullah, bunda" Kaget Kaniya sambil memegang dadanya.

"Lho kok kaget, kamu melamun ya? " Tanya Sahra keheranan

"Hm...Nggak...kok bun nggak" Gugup Kaniya

"Kamu ada masalah? " Tanya Sahra tak yakin atas jawaban anaknya

"Nggak kok bun" Ujar Kaniya dengan senyum terpaksa

"Kamu itu kenapa sih hm, bunda tau kalau kamu ada masalah, coba cerita pada bunda? " Balas Sahra dengan lembut seraya mengelus rambut Kaniya.

"Nggak kok bun, nggak ada " Elak Kaniya pada bundanya

"Ada masalah sama siapa sih? " Tanya Sahra lagi karena belum puas atas jawaban anaknya

"Oh ya bun dimana ayah, ayah masih mandi kah bun?, kok lama banget, Kaniya udah laper banget nih" Alih Kaniya sambil mengelus perutnya

"Nggak tau tuh ayah kalau mandi aja lama katanya sih dia keramas,soalnya tadi rambutnya terkena kencingnya cicak" Kekeh Sahra

Remajaku Terbagi(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang