"Ho'oh Dit, Irma yang lo sebut Sekar tadi" Goda Varo sambil menaik turunkan alisnya, sedangkan Nino dan Dino hanya cekikikan aja.
"Tapi Sekar tuh manis, kurus, kalau ini mah kayak habis dipompa, yaudah gue mau kekantin aja dah" Ucap Adit kemudian beranjak, saat beranjak tangan dia dipegang oleh Irma.
"A' mau kemana? " Tanya Irma sambil memegang tangan Adit
"Gak usah pegang tangan gue segala" Ketus Adit sambil menghentakkan tangan Irma yang memegang tangannya.
"Pegang aja terus bila perlu gue kasih lem biar makin dekat" Ledek Varo
"Kalian juga kok diem aja sih bantuin napa sih" Ketus Adit
"Iya-iya bentar" Ucap Varo
Kemudian Varo menghampiri Adit, sedangkan Nino dan Dino berusaha membujuk Irma untuk melepaskan tangan Adit. Sedangkan Irma tetep kekeh nggak mau melepaskan tangan Adit.
"Irma lepasin tangannya Adit" Ucap Nino
"Nggak mau A' Adit harus tetap disini, orang A' Adit pacar aku" Ucap Irma dengan manja dan semakin bergelantungan ditangan Adit.
"Haduh kok makin erat sih" Keluh Adit
"Dit, itu kan Sekarnya lo kenapa nggak mau digandeng" Goda Varo.
"Sekar tuh nggak kayak gini, Sekar tuh cantik kalau ini mah kingkong" Ucap Adit
"Irma yang cantik lepasin A' Adit ya kasian lo, A' Adit pasti kesakitan" Bujuk Dino seraya merayu Irma.
"Oh tangan A' Adit sakit ya, maaf ya" Ucap Irma melepaskan tangan Adit.
"Ya sakitlah pakek nanyain lagi" Ketus Adit
"Yuk cabut" Ucap Nino
Setelah mereka berhasil membujuk Irma dengan berbagai rayuan dan alasan. Akhirnya mereka berhasil terlebih Adit dapat bernapas dengan lega, karena dapat terbebas dari kingkong. Mereka segera lari terbirit-birit, bahkan mereka tak peduli Irma yang berteriak memanggil nama Adit. Setelah mereka sudah sedikit jauh dari Irma mereka berhenti sejenak untuk mengatur napas, dan tiba-tiba saja Adit berucap.
"Aduh amit-amit gue punya gebetan kek dia, semoga aja Sekar nggak kek dia" Ucap Adit
"Mangkanya kalau cinta tuh segera ditembak,keburu nanti diambil orang baru tau rasa lo" Ujar Nino
"Mati dong kalau Sekar ditembak" Polos Adit
"Bukan gitu maksudnya, gini lo maksud omongannya Nino tuh lo jadikan pacar si Sekar" Jelas Varo
"Tapi gimana ya cara supaya si Sekar jadi gebetan gue? , Dia kan anaknya nggak terlalu suka kalau privasinya diganggu kata tamennya si Arin" Ucap Adit
"Lha tuh siapa sih Arin tuh? " Tanya Nino
"Arin tuh sahabatnya Sekar, dia juga yang ngasih tau gue tentang Sekar bahkan nomer handphonenya si Sekar,tapi kalau gue liatin si Sekar juga keknya adik kelas kita deh" Jelas
Adit. Kini mereka sudah duduk dibangku kantin, mereka juga sudah memesan makanan."Lha, masak lo macarin adik kelas sih, seharusnya tuh cewek pantasnya sama si Varo"ucap Dino
"Heh! Enak aja buat Varo, gue yang ngincer dia duluan, enak aja si Varo tinggal nikung" Ketus Adit
"Awas aja lo Var, kalau sampai nikung gue" Lanjut Adit
"Lagian gue cowok apaan yang nikung gebetan sahabat gue, lagian gue kan ganteng jadi banyak noh cewek yang antri jadi pacar gue" Sombong Varo.
"Sombong amat,gue cuma khawatir aja lo nikung gue" Ucap Adit
"Ya mangkanya cepetan tembak tuh si Sekar" Ujar Varo
KAMU SEDANG MEMBACA
Remajaku Terbagi(On Going)
Fiksi RemajaBayangkan gimana jadinya hamil disaat masih sekolah. Dimana seharusnya waktu itu masih belajar untuk mengejar impian dan bermain sama teman-teman. Sekar Naulia Ferninda atau kerap disapa Sekar. Harus menerima kenyataan pahit bahwa dia hamil diusia...