Bab 14

209 12 3
                                    

"Wah wajah kakak berubah nih ye, tambah mulus aja nih" Goda Sekar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah wajah kakak berubah nih ye, tambah mulus aja nih" Goda Sekar

"Kamu ini dek bisa aja, kamu tambah cantik juga"

"Hehehe bisa aja "

"Oh ya dek gimana kabar ayah sama bunda? "

"Mereka baik-baik saja kak"

"Sekolahnya lancar dek? "

"Lancar, hm kalau kakak kuliahnya gimana? "

"Lancar kok dek"

"Terus kalau masalah cewek? "

"Apaan sih kamu tuh dek"

Sekar hanya tertawa melihat wajah kesal sang kakak.

"Yah kan, Sekar pengen punya kakak perempuan kak"

"Dek udah malam pasti disana kamu tidur gih"

"Iya kak selamat malam"

" jangan dimatikan biarkan aja kamu tidur nanti kakak matikan"

Sekar sudah mengambil posisi untuk tidur, dia menarik selimut untuk menutupi kakinya.

Sedangkan Hendrik yang melihat adiknya sudah tertidur pun hanya bisa tersenyum.

"Selamat malam my little sister"

Hendrik mematikan panggilan secara sepihak.
___________
Seperti biasanya Sekar dan Kaniya berangkat Sekolah. Tetapi berbeda dengan Arin yang belum bisa berangkat karena masih sakit, kalau pun dipaksa nanti malah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Sekar sekarang berjalan kearah orang tuanya yang sedang dimeja makan sarapan.

Sekar memakan sarapan yang telah dubuatkan oleh bundanya.

"Bun aku harus berangkat lebih awal soalnya ada catatan yang belum aku catat" Ucap Sekar

"Iya nak tapi kamu itu kalau makan duduk dulu jangan berdiri"

Sekar yang ditegur bundanya segera duduk.

"Oh ya bun, kemarin kakak telpon aku katanya titip salam buat bunda sama ayah" Ucap Sekar dengan mulut penuh nasi

"Sekar kamu itu kalau makan ditelen dulu baru bicara" Tegur Abdil

Sekar yang ditegur hanya menampilkan deretan giginya saja.

"Iya kemarin juga kakakmu telpon ayah kamu cuma gegara dicas jadi nggak keangkat deh" Jelas Sumi

"Ouh gitu, yaudah Sekar berangkat dulu takutnya nanti telat" Pamit Sekar

Sekar mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Assalamu'alaikum" Salam Sekar

"Waalaikumsalam, Hati-hati nak"

Remajaku Terbagi(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang