Bab 3

532 42 6
                                        

Jangan lupa vote dan komen
Maaf bila typo
Happy reading
___________________________
"Apa mungkin dia jatuh cinta ya? " Tanya Sekar pada Arin

"Hmm sama siapa, setau gue nih ya Kaniya kan susah buat jatuh cinta, apalagi kalau sama laki-laki dia tuh cuek banget"balas Sekar.

" Ya siapa tau aja dia nyembunyiin dari kita"lanjut Sekar.

"Udah jangan suudzon sama Kaniya"balas Arin

Setelah Arin mengucapkan kalimat tersebut tidak ada lagi pembicaraan antara mereka. Setelah beberapa menit mereka sampai ke tempat konser diadakan.

"Waduh rin gimana nih rame banget kita liatnya darimana coba" Keluh Sekar pada Arin.

"Mending kita pegangan tangan" Jawab Arin sambil mengambil tangan Sekar untuk ia genggam.

"Ngapain? " Tanya Sekar

"Udah deh pegang aja" Jawab Arin

"Iya deh" Balas Arin dan mulai mengenggam tangan Arin dengan erat.

"Udah siap" Tanya Arin pada Sekar

"Ha! Siap apa" Jawab Sekar kebingungan

"Kita akan menerobos barisan"ujar Arin sambil mengeratkan pegangan tangannya dan Sekar.

Mereka pun mulai menerobos barisan-barisan ,dan meminta maaf pada penonton lainnya yang tidak sengaja mereka senggol.

" Maaf ya"ucap Sekar sambil menerobos barisan

Setelah beberapa saat mereka menerobos barisan akhirnya mereka sampai di barisan paling depan.

"Akhirnya kita berada dibarisan terdepan dan tepat waktu pula" Ucap Arin dengan berbinar senang.

"Haduh rame banget sih apalagi fansnya Adit " Keluh Sekar
________________________
Kaniya sekarang mondar-mandir tidak jelas dikamarnya ,karena cemas akan kondisi sahabatnya yang sekarang melihat konser.

" Haduh gimana ya Sekar sama Arin apa mereka baik-baik aja"ucap Kaniya sambil membayangkan yang tidak-tidak.

"Udah ah mending gue positif thinking aja siapa tau mereka sekarang senang-senang" Ucap Kaniya pada dirinya

"Ayah dan bunda mana sih kenapa enggak pulang-pulang coba" Kesal Kaniya karena kedua orang tuanya tidak pulang-pulang.

Drrt drtt

Kaniya yang mendengar lonselnya berdering pun membukannya karena sepertinya ada pesan masuk. Dan ternyata itu dari ayahnya.

Ayah❤
Kaniya bunda sama ayah sepertinya tidak bisa pulang sekarang dan kemungkinan kita pulang minggu malam.

Setelah membaca pesan dari ayahnya kaniya pun menjadi lesuh karena dia akan dirumah sendirian malam ini.

"Yah jadi gue dirumah sendiri deh, daripada gue ngedumel terus mending gue sholat isya aja deh" Ujar Kaniya pada dirinya sendiri.

Setelah itu Kaniya pun berjalan untuk mengambil air wudhu dan kemudian dia memakai alat sholat untuk melakukan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah sholat pun Kaniya membereskan alat sholatnya, setelah beberapa saat terdengar ketukan pintupintu dan ucapan salam.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum" Ucap ayah Arin yang bernama Achmad Firdaus atau biasa dipanggil Pak Daus.

"Waalaikumsalam,lho om kenapa kesini malam-malam ada apa? " Balas Kaniya sambil membukakan pintu dan terkejut karena melihat Pak Daus kerumahnya malam-malam begini.

"Nak Kaniya apakah Arin disini? " Tanya Pak Daus pada Kaniya ngawatir.

"Om lebih baik masuk dulu kita ngobrol didalam aja" Balas Kaniya sambil mempersilahkan Pak Daus untuk masuk kedalam.

Pak Daus pun masuk dan duduk diruang tamu.

"Om Kaniya buatin minum dulu ya om" Ucap Kaniya pada Pak Daus.

"Eh eh gak usah nak Kaniya, om kesini cuma mau tanya apa Arin dan Sekar ada disini? " Tanya halus Pak Daus.

"Tadi mereka berdua sempat kesini kemudian mereka pamit sama Kaniya untuk melihat konser idola mereka" Jawab Kaniya.

"Terus mereka bilang apa aja kekamu nak" Ucap Pak Daus khawatir.

"Jadi gini om dari kemarin mereka itu minta ijin ke Kaniya kalu mereka mau melihat konser idola mereka" Jelas Kaniya pada Pak Daus.

"Ibunya Sekar tadi bilang ke om kalau Sekar memang mau pergi ke konser tapi kalau Arin bilang ke om mau pergi ngerjakan tugas kelompok dan akan pulang telat tapi kenapa sampai larut begini Arin belum pulang juga" Ucap Pak Daus pada Kaniya.

"Mereka janji ke Kaniya kalau mereka gak bakal pulang terlalu malam, emang Arin dan Sekar ngak jujur sama om dan tante Sumi(ibunya Sekar)? " Tanya Kaniya pada Pak Daus.

"Kalau Sekar sih udah jujur sama ibunya tapi Kalau Arin tidak nak, kalau soal janji mereka ke nak Kaniya itu gimana ya? " Tanya Pak Daus sama Kaniya.

"Jadi gini om dari kamis malam mereka udah ngerengek ke Kaniya mau ijin pergi ke konser idola mereka awalnya Kaniya gak mau ijinin tapi mereka terus ngerengek pada Kaniya dan akhirnya Kaniya kasih jin tapi ada syaratnya yaitu dengan tidak pulang terlalu larut dan ijin pada orang tua secara jujur" Jelas Kaniya.

"Tapi mereka sepertinya ingkar janji pada nak Kaniya " Ujar Pak Daus.

"Ya memang begitu mereka bahkan sering berbohong pada Kaniya om" Balas Kaniya.

"Yaudah kalau begitu om pamit dulu mau lanjut cari mereka" Pamit Pak Daus pada Kaniya.

"Iya om kalau boleh Kaniya minta jangan marahin Arin om, dan juga untuk tante Sumi juga jangan boleh marahin Sekar cukup kalian nasehatin aja mereka" Pinta Kaniya pada Pak Daus yang sekarang mulai beranjak dari sofa.

"InsyaAllah nak, yaudah om pamit dulu" Balas Pak Daus.

Kaniya pun mengantar Pak Daus kedepan dan mencium tangan Pak Daus.

"Pulang dulu ya nak, Assalamualaikum" Pamit Pak Daus pada Kaniya sambil menaiki sepda sepeda montor dan mulai menyalakan nya.

"Waalaikumsalam ya om, Hati-hati" Balas Kaniya pada Pak Daus yang mulai beranjak dan menjauh dari perkarangan rumahnya.

Kaniya pun beranjak untuk masuk kerumahnya dan menuju ke kamarnya, sampai sekarang kekhawatiran Kaniya pada sahabat-sahabatnya semakin bertambah apalagi saat mengetahui bahwa sahabatnya belum pulang sampai sekarang.

"Mending gue telfon dulu mereka" Monolog Kaniya

Kaniya udah mencoba berkali-kali tapi ngak diangkat oleh Arin maupun Sekarang. Sekarang Kaniya pun bertambah cemas karena tidak ada yang mengangkat telfonnya.
_________________________
Sedangkan Arin maupun Sekar sedang enak-enaknya menikmati konser Aditya.

"Kar,ayo pulang udah larut nih, gua takut nanti dikunciin sama ortu gue dan nanti pasti dimarahin gua" Ucap Arin pada Sekar yang masih fokus kedepan.

"Ah elo ma gak asik, bentar lagi ya gua masih mau disini apalagi sekarang lagu kesukaan gue yang lagi ditampilkan" Balas Sekar pada Arin yang sedang cemberut.

"Tapi, kar sekarang udah malem" Ujar Arin gelisah

Sedangkan Sekar gak menghiraukannya, dia tetap fokus kedepan tanpa melihat maupun melirik Arin yang sedari tadi gelisah gak bisa diam. Tak berselang lama akhirnya konser pun selesai. Penonton mulai melangkah kan kakinya untuk meninggal kan tempat.

"Gue ngak nyangka Rin konsernya segitu ramainya dan gue sangat puas liatnya" Ucap Sekar dengan senyumnya.

Sedangkan Arin tak menghiraukan perkataan Sekar. Dia lebih memilih kunci sepeda montornya yang sedari tadi, dia cari tidak ada.

"Gua gak rugi deh ngefans sama Aditya yang udah ganteng, jago nyanyi lagi"ucap Sekar sambil membayangkan wajah Aditya.

"Kar, lo bisa diam ngak lebih baik lo bantuin gua deh" Kesal Arin yang sedari tadi mendengar celotehan Sekar tentang Aditya.

"Emang kenapa sih, sedari tadi lo kayak nyari sesuatu gitu" Tanya Sekar penasaran









Remajaku Terbagi(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang