"Setiap manusia pasti akan berubah seiring berjalannya waktu dan perjalanan hidupnya"
***
Tak terasa matahari perlahan tenggelam. Kedatangan senja yang menenggelamkan matahari mengajarkan pada kita, bahwa segala sesuatu tak ada yang abadi. Aku juga bisa belajar bersabar dari sang mentari senja yang menunggu malam untuk dapat memeluk rembulan.
Cahaya senja itu mampu menelisik masuk melewati jendela kamar membuatku terganggu dan tidak fokus pada kegiatan yang akhir-akhir ini menjadi salah satu hobiku, yaps sekarang aku sering menghabiskan waktuku untuk membaca novel. Rintik hujan pun terdengar nyaring di indra pendengaranku.
Aku berjaran kearah jendela, memandang rintik hujan yang sedang berjatuhan. Entah mengapa rintik hujan begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini.
Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa merasakan satu kehangatan yang tersembunyi. Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yang menyeka panas, yang merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta
Hujan itu sebuah penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan...
Berteriak dibalik semua gemuruh hujan.Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dengan tetes demi tetes air hujan yang terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yang tertindih.
Hujan itu juga sebuah kenangan dimana tiap air demi air yang mengalir...
Selalu menimbulkan bekas dan terkadang bekas itu menjadi sebuah kubangan atau hilang begitu saja.Hujan itu juga sebuah keharmonisan dimana saat kemarau datang, kemudian hujan yang menerka akan menyejukkan kembali.
Itulah hujan...
Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya.***
Ceklekk..
"assalamualaikum kakak" teriak Arkan menyelonong masuk ke kamar Hisqa.
"asraghfirullah, kagetin aja kamu dekk, ketuk dulu kek malah nylonong masuk aja" cerocos Hisqa.
"ehh putri bapak ini kenapa?? Adiknya salam kok nggak di bales. Imam An Nawawi menyebutkan dalam Shohih Muslim, di antara kewajiban seorang muslim adalah menjawab salam. Hal itu berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu." ucap pak Faris dan Arkan hanya geleng" melihat kakaknya.
"Waalaikumsalam".
"Pak, dek sini deh duduk di sebelah kakak" Hisqa berjalan ke Kasurnya.Pancaran cahaya mata kembali meredup. Banyak hal yang mengganggu pikirannya. "A-ppa.. Hisqa masih bisa berubah ya?" Pertanyaannya terdengar sangat lirih, namun masih bisa di dengar oleh Pak Faris dan Arkan.
"Tentu saja bisa. Selama manusia masih bernapas dan jantungnya masih berdetak, masih ada kesempatan untuk berubah kok. Yang terpenting itu adalah niat nya" balas Pak Faris.
"Terlebih dahulu tutup aurat sebaik mungkin. Kakak nggak kasian apa sama bapak yang sudah rela panas-panasan untuk menghidupi kita masak kakak dengan gampangnya membiarkan bapak merasakan panasnya api neraka" tambah Arkan.
"Kalau kamu diledekin kayak emak-emak, kamu cuekin aja. Jangan lupa doain mereka biar dapat hidayah dan jangan pernah sekali-kali ngebales".
"Wahh anak-anak bapak pinter semua, yaudah ayok sekarang shalat isya' berjamaah, lalu tidur" imbuh Pak Faris.
Setelah shalat isya' Hisqa tak kuasa lagi menahan lelah dan kantuknya, hingga dia tertudur dengan menggunakan mukenah.
***
Assalamualaikum temen-temen, Jangan lupa vote dan komen ya, share juga boleh wkwkkw;v
Semoga Allah selalu melapangkan hati kita..
Semoga Allah juga selalu menguatkan iman kita..
Aminn..Mojokerto, 22 Maret 2021
Zuroida Alya Fatma
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Allah
Novela JuvenilSebuah ikatan cinta itu di bangun bukan di awali dengan ke maksiatan yang membuat mereka jatuh kepada kedzoliman. _MCA_ *** Hisqa Araelia Rafanda, seorang gadis desa yang di besarkan bapaknya dalam kesederhanaan. Melewati perjalanan panjang yang pen...