"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(Qs, Al-ahzab : 59)***
Hisqa sedang menunggu Alex di dalam cafe. Hatinya sekarang sangat gelisah, dia takut nggak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan sekarang, dia juga takut kalau Alex tidak bisa menerima keputusannya.
Sudah setengah jam lebih Hisqa menunggu tapi Alex tidak juga datang-datang. Dia memutuskan untuk kembali pulang, namun pada saat dia sudah di pintu keluar ada yang menepok bahunya, yaps dia Alex. Hisqa dan Alex segera mencari tempat duduk.
"Sudah nggak usah bertele-tele, aku mau hubungan kita sampai disini" ucap Hisqa padat dan jelas.
"nggak aku nggak mau, aku buat kesalahan sama kamu? Enggak kan.. Lalu ngapain kamu minta putus" balas Alex.
"Aku nggak mau dimiliki dengan cara yang salah, di agama kita juga Allah melarang hambanya untuk pacaran" jelas Hisqa dengan tubuh bergemetar.
"Heyy kemana aja kamu kemaren? Baru sadar?"
"Sok suci banget kamu, lihat aja pasti gaada laki-laki yang mau sama kamu kecuali AKU!!!"
"KALAUPUN MAUU PASTIII CUMAA MAU TUBUH KAMU DOANGGG!!.."Plakkk
"Gak nyangka aku kamu bakalan ngomong kayak gitu, beruntung sekali aku memutuskan hubungan ini"
"Semoga kamu akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku"
Hisqa berlalu pergi dengan air mata yang terus keluar.***
" I Love You Bunda, Arkan akan sering-sering datang kesini " Cupp, Ucap Arkan sambil mencium batu nisan bundanya.
"Aku sayang Bunda, tenang di sana ya Bun tunggu kita di pintu surga-Nya" Cupp, ucap Hisqa.
Langit menghitam, menyiratkan hujan akan turun. Membuat Hisqa dan Arkan segera beranjak dari tanah yang bertabur bunga di hadapannya.
***
Malam ini aku sedang duduk di taman belakang rumah sambil memandang indahnya rembulan, dibawah rintik-rintik cahaya bintang yang bertaburan di angkasa.
Sesekali senyumku terukir di bibir, karena mengingat masa-masa dulu. Waktu seakan berhenti saat aku mengingat kejadian tadi pagi. Rasanya sesak saat mengingat kejadian itu.
Andai aku bisa memutar waktu saat aku dan dia bertemu, aku tak akan pernah sudi berkenalan dengannya. Lebih baik tak usah mengenalmu dari pada aku merasakan sakit hati berlapis-lapis.
"Sayang.." aku menoleh kearah bapak yang kini duduk di sampingku sambil tersenyum.
"langitnya indah ya pak" ucapku sambil bersandar di bahunya, beliau juga ikut memandang ke arah yang aku pandang.
"Lebih indah memandang kakak berpakaian tertutup seperti ini, adem liatnya.." balasnya sambil menoleh ke arahku lalu tersenyum. Aku tertegun mendengar ucapannya, hatiku berdesir melihat senyumnya yang memperlihatkan ketulusan.
Sebahagia ini kah beliau melihat aku berpakaian seperti ini. Rasanya aku lebih bangga dengan tampilan ku sekarang, dengan tampilan ku sekarang, aku bisa sedikit membahagiakan bapak.
Keinginanku adalah ridha Allah, kebahagianku ada pada pearasaanku, dan perasaanku adalah ketika Allah ridha kepadaku, karena aku mengikuti petunjuk-Nya. Dengan Islam aku berusaha agar kebiasaanku yang buruk tidak menguasai dan menyetir tingkah lakuku
***
Assalamualaikum temen-temen, Jangan lupa vote dan komen ya, share juga boleh wkwkkw;v
Mojokerto, 04 Maret 2021
Zuroida Alya Fatma♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Allah
Fiksi RemajaSebuah ikatan cinta itu di bangun bukan di awali dengan ke maksiatan yang membuat mereka jatuh kepada kedzoliman. _MCA_ *** Hisqa Araelia Rafanda, seorang gadis desa yang di besarkan bapaknya dalam kesederhanaan. Melewati perjalanan panjang yang pen...