Happy reading!!
..
.
****
Bara melajukan motornya menuju markas yang beberapa hari tidak mereka pakai, hanya ada sedikit orang di sana yang sedang mengutak-atik motor mereka termasuk Rafa dan Sagara yang sedang duduk santai di kursi yang tersedia di sanaBara duduk lalu menatap Sagara teliti membuat orang yang di tetap nya merasa risih
"Kenapa bos?" tanyanya
"Kenapa lo ga bilang sama gue?" Bara balik bertanya membuat Sagara bingung
Perasaannya mendadak tidak enak atas pertanyaan yang diajukan oleh Bara apa lagi Sagara melihat tatapan bara seperti mempermainkannya
"Bilang apaan?" Sagara mengalihkan pandangannya, berpikir.
Bara ingin sekali tertawa melihat wajah Sagara seperti orang tak tahu apa apa, seakan dia sedang memojokkan orang dengan pertanyaannya. Bahkan Sagara yang terbilang pintar pun dibuat bingung oleh pertanyaan Bara yang tidak jelas
"Lo ga bilang sama gue kalo Ana balik sendiri waktu itu" jelasnya tidak tega melihat wajah sahabatnya itu seakan menuntut meminta penjelasan segera
"Sorry bos, dari pada gue kena marah lo waktu itu" jawabnya, jujur saja Bara tidak akan marah seperti pada umumnya dia hanya akan mendiami orang tersebut sampai perasaannya sedikit membaik, lagi pula akhir akhir ini Bara seperti terlalu khawatir dengan Ana sampai tidak mau membiarkan kekasihnya pulang sendiri dan menyuruhnya untuk mengantar kekasihnya tersebut.
"Dasar lo" ujar Bara lalu beralih menatap Rafa
Sagara bernafas lega karena Bara tidak memperpanjang masalah itu dia kira ada masalah serius jika dilihat dari wajah Bara, walaupun memang lebih sering terlihat serius sih.
"Gimana, Raf?" Bara mengangkat sebelah alisnya bertanya.
"Aneh bos" jawab nya seakan dia tau kemana arah pembicaraan akan berjalan, membuat kedua orang itu mengernyitkan dahinya bingung
"Sesudah nyerang si alif mereka kaya ga ada pergerakan lagi seakan tau kalo kita bakal langsung nyari mereka" sambungnya
Biasanya Rafa orang yang paling cepat menemukan seseorang yang mereka cari walaupun tidak ada identitas nya makannya Bara menugaskan ini kepada Rafa karena dia merupakan orang yang dapat diandalkan dalam hal apapun, tapi saat Rafa memberitahukan hal ini kepadanya Bara, dia seakan dibuat berpikir apa mungkin orang yang menyerang Alif memang mengetahui rencana mereka atau orang itu sangat pintar dan rapih dalam bertindak atau bersembunyi sampai mereka tidak bisa menemukan nya dengan cepat.
"Menurut lo gimana, Sa?" Bara melirik Sagara yang terlihat sedang berpikir
Sagara hanya menaikkan bahunya sebagai jawaban, masih ragu dengan pikirannya sendiri- merasa ada yang janggal. Jika saja info yang di dapat lebih jelas pasti mereka akan dengan mudah menemukan pelakunya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARAN
Teen FictionMenjadi pacar seorang pembuat onar disekolah adalah sesuatu yang tidak mudah. Athanasia Diana Putri Gadis yang selalu menemani Bara walaupun dia dibuat marah dan kesal, karna bagaimanapun Bara tetap orang yang disayangnya. Dan lagi dia hanya tau...