"Gimana?" Bara memasuki markasnya di ikut oleh ketiga temannya serta Rafa yang ikut hadir di sana.
"Kayanya kita jangan dulu bergerak buat balapan sama geng motor lain" Ujar David. Dia juga merupakan murid sekolah yang sama dengan Bara, hanya saja jurusannya yang berbeda. Kalo Kevin, Sagara dan Danu adalah teman sekelas Bara, sedangkan Rafa sekelas dengan Ana.
Bara tadi mendapatkan telpon dari orang tersebut, kalo ada berita yang tersebar bahwa banyak anggota dari geng motor yang masih bersekolah, dan sekolah mereka masuk kedalam list itu.
Sebenarnya mereka tidak terlalu memikirkan hal itu, tapi mereka lebih memikirkan resiko jika mereka benar benar tertangkap, seandainya mereka bisa memberikan alibi yang meyakinkan polisi pun kemungkinan besar sekolahnya akan mengeluarkan mereka. Yah walaupun Bara, Danu, Kevin, Sagara serta Rafa tidak akan di keluarkan karena, orang tua mereka donatur terbesar disekolah, apalagi ditambah Rafa yang imagenya baik dan sangat disayang oleh guru karna prestasinya.
Tapi bagaimana dengan anggota lain dan murid biasa? karena sekolah Bara merupakan sekolah ternama, maka gampang saja mengeluarkan murid yang mencoreng Citra sekolah walaupun mereka tidak salah. Memang tidak adil.
Bara sangat tidak ingin hal itu terjadi, karna menurutnya teman temannya harus bisa meraih masa depan yang lebih baik lagi, bukan hanya anggota dari geng motor yang hanya dipandang sebelah mata.
"Balik sekolah kita jangan kumpul, bisa malem atau hari libur, gimana?" Danu memberikan masukan.
"Untuk sementara kita kumpul di satu rumah bergiliran, kalo disini terus warga setempat bakal curiga" Ucap Rafa menambahkan
"Gue serahin semuanya sama kalian, atur gimana baiknya sampe berita itu mulai ilang" ucap Bara tegas.
"Biar gue minta tolong bokap gue buat hapus beritanya" kevin menawarkan diri
"Jangan. Kalo berita itu tiba tiba ilang malah bakal lebih banyak berita lainnya yang bakal muncul" ujar Sagara, "Mereka kemungkinan bakal lebih yakin, karna nyangka anak geng motor itu yang sengaja nge hapus biar ga ketahuan kalo mereka masih sekolah" jelasnya.
"Iya, yang ada bakal lebih lama polisi buat nyelidikin nya, mending tunggu beritanya mereda sendiri" Ucap Rafa.
"Iya juga sih"
"Yaudah, kumpulan hari ini sampe sini aja. Kalo kalian ada apa apa, cepet cepet kontak gue atau si Saga" ucap Bara.
"Siap bos" balas mereka semua bersamaan.
"Lo mau kemana bar? Buru Buru banget" tegur David.
"Biasa. Mau ngapel dia. Hidupnya garing banget, kerjaannya pacaran mulu" ucap Danu
"Berisik lo. Makannya punya pacar biar bisa uwu uwuan. Lo ngomong gitu karna ga bisa kayak gue, Jangan sirik aja kerjanya" sahut Bara yang bersiap menaiki motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARAN
Teen FictionMenjadi pacar seorang pembuat onar disekolah adalah sesuatu yang tidak mudah. Athanasia Diana Putri Gadis yang selalu menemani Bara walaupun dia dibuat marah dan kesal, karna bagaimanapun Bara tetap orang yang disayangnya. Dan lagi dia hanya tau...