Masih flashback
"Albaran!" Suara bariton milik seseorang di lorong membuat Bara menghentikan langkahnya.
Bara terkejut mendapati papanya yang berdiri di sana dengan gagah, "Loh pah, ngapain di- " ucapannya terpotong saat orang tersebut berucap dengan tegasnya "Ngapain kamu jam pelajaran di luar? "
Bara menunduk diam dihadapan orang yang dia segani itu "Mau jadi apa kamu sekolah aja bolos mulu?!"
"Papa ngapain disini? " Tanya Bara ingin mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa? Ga boleh papa disini?!"
"Bukan gitu pah!"
"Kamu selalu buat masalah! Ujung-ujungnya papa yang beresin semuanya"
"Kamu itu jadi anak ga tau di untung banget" ujarnya
"Balik ke kelas atau kamu ga boleh pulang!" ucapannya menginterupsi
"Kalo papa denger kamu buat masalah lagi, awas aja kamu!"
Bara menunduk mendapati tatapan nyalang dari Mata Alvano -papa nya- itu
Ana yang hendak ke toilet melihat interaksi kedua orang tersebut sangat mendebarkan, tidak berani tiba tiba melewati mereka gitu saja, tapi jika harus memutar akan lama lagi, akhirnya Ana hanya diam dibalik tembok menunggu kedua orang itu pergi.
"Kamu itu pembawa sial! Masih mending papa mau ngerawat kamu!" ucap Alvano seraya pergi meninggalkan Bara yang masih mematung di sana
Ana kaget bukan main mendengar perkataan yang dilontarkan orang itu. Mungkin harusnya dari awal dia pergi saja agar tidak mendengar percakapan ini. Apalagi dia bilang papa? Apa pantas orang tua mengucapkan kata kata yang menyakitkan seperti itu? Ana seketika merasa kasihan pada Bara.
"Keluar lo!" suara dingin Bara terasa menusuk Indra pendengaran Ana.
Berarti sedari tadi dia tau Ana ada disini? Bisa gawat, Ana pasti akan disangka menguping.
"Gue bilang keluar!" teriak Bara Marah
Perlahan Ana mendekati Bara takut, "Lo nguping?" tanyanya, Ana langsung menggeleng cepat.
Benar dugaan nya tadi.
"Serius lo ga nguping?" kata kata yang keluar dari mulut Bara terdengar santai tapi menusuk membuat Ana membeku ketakutan
"Kalo gue ngomong tuh dijawab!" sentak Bara.
Ralat, omongan Ana yang bilang kasihan pada Bara dia tarik lagi, orang didepannya ini tidak layak dikasihani.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARAN
Novela JuvenilMenjadi pacar seorang pembuat onar disekolah adalah sesuatu yang tidak mudah. Athanasia Diana Putri Gadis yang selalu menemani Bara walaupun dia dibuat marah dan kesal, karna bagaimanapun Bara tetap orang yang disayangnya. Dan lagi dia hanya tau...