Happy Reading!!
•°•
°•°
•°•
°•°
" Bara beneran balik bareng dia? " ungkap Sagara masih dengan mata yang memandang Bara dan Khansa yang meninggalkan pekarangan rumah Rafa.
"Dav!" Tegur Rafa saat melihat David yang masih berdiri mematung, entahlah raut wajahnya seakan menunjukkan rasa khawatir dan takut berlebihan padahal Khansa tidak akan di culik atau bunuh secara diam diam.
"Gue--" David terbata-bata, matanya memandang ke segala arah seakan merasa tidak nyaman
"Selow bro. Si Khansa gak akan di apa-apain" Danu menepuk pundak David berusaha memberi ruang untuknya agar merasa tenang.
"Gue tau. Tapi Khansa gak boleh terlibat lagi" katanya menatap lurus ke depan
"Lagi?" Mereka berempat mengerutkan dahi bingung atas pernyataan David. Bukannya Khansa baru terlibat dengan mereka? Jika dengan yang lain tapi terlibat dengan apa?
"Gue susul mereka dulu" David terburu-buru memasang helm di kepalanya
"Bro!" genggaman Kevin pada lengannya membuat David berhenti, "Khansa udh gede, dia gak akan kenapa-kenapa" ucapnya
"Gue tau lo udh anggap dia kaya adik lo, tapi kalo lo kaya gini Khansa bakal terus bergantung sama lo. Dan diliat dari Bara yang mau boncengin Khansa gue yakin mereka ada sesuatu yang belum bisa kita tau sekarang. Jadi biarin mereka dulu" sambungnya
"Anjay! Babang Kevin bukan main " Danu dan Alif bertepuk tangan
"Bacot lo berdua" kesalnya, dia benar-benar tidak bisa terlihat waras jika bersama mereka.
David masih diam. Dia tau, lebih dari tau dari mereka semua tapi dia sungguh tidak bisa membiarkan Khansa terlibat dengan Ragas lagi, bisa-bisa dia berada dalam bahaya seperti dulu. Walaupun begitu David tidak bisa melakukan apapun, berbicara tentang hal ini pun dia tidak bisa karna janji yang dibuatnya.
"Tadi gue denger sekilas si Khansa ada nyebut kakak nya Bara?" Danu kembali bersuara membuat semua perhatian tertuju padanya
"Maksud lo bang Bian? Khansa kenal bang Bian gitu?" sahut Rafa
"Gak mungkin" Ucap Sagara
"Dav, lo inget bang Bian kan?" Tanya kevin
Badan David menegang, keringat dingin terasa mengalir di sekujur tubuhnya.
David menelan ludahnya susah payah, "Ingetlah." Katanya singkat.
"Kangen banget gue di isengin bang Bian" ujar Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARAN
Teen FictionMenjadi pacar seorang pembuat onar disekolah adalah sesuatu yang tidak mudah. Athanasia Diana Putri Gadis yang selalu menemani Bara walaupun dia dibuat marah dan kesal, karna bagaimanapun Bara tetap orang yang disayangnya. Dan lagi dia hanya tau...