Bagian 3 : Mie Instan

796 52 2
                                    

"Cepet keluar! Buka pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet keluar! Buka pintunya." Ana mematikan sambungan teleponnya sepihak.

Pintu apartemen bernomor 103 itu terbuka. Menampilkan sosok Bara yang sedang mengucek matanya, Rambutnya berantakan dan hanya mengenakan kaos putih lengan pendek yang kebesaran serta celana kolornya. menandakan dia baru bangun tidur.

"Ngapain pagi pagi kesini?" tanya Bara.

Ana menerobos masuk kedalam rumah dan bilang, "Lo yang nelponin gue tadi pagi, minta tolong, " katanya, "Udah gue duga engga akan bener. "

"Oh gue inget," sahut Bara, sepertinya nyawanya telah terkumpul.

"Tadi pagi waktu bangun tiba-tiba gue laper, jadi nelpon lo minta buatin. Terus tidur lagi sambil nungguin lo" Bara tersenyum manis tanpa dosa, mengusap usap perutnya sendiri yang lapar.

"Cihh," Ana mendengus.

"Lo kan bisa pesen online, Bar. " kesalnya

"Tapi gue pengen mie instan buatan lo, An. " rengek Bara.

"Lo kan bisa buat sendiri yang"

"Tapi mie buatan lo lebih enak sayang."

"Emang dasar. Nyusahin lo." mau tidak mau Ana langsung ke dapur dan memasak mie untuk Bara, padahal dia memasak mie instan biasa tanpa menambahkan bumbu lain. Bisa bisanya bara bilang mie buatannya lebih enak.

"Nih yang mulia, mie nya sudah siap disantap." kata Ana sambil berjalan membawa nampan ala ala pelayan, menghampiri Bara yang sedang berada di ruang tamu.

"Yang buat nya bisa disantap juga ga?" Bara mengedipkan sebelah matanya, genit.

"Mau mati lo hmm?" mata Ana menyorot tajam.

Bara hanya tertawa kecil lalu segera menyantap mienya sampai habis.

"Lo pake bumbu apaan sih? Kok bisa mie buatan lo lebih enak?"

"Engga pake bumbu apa apa" jawab Ana singkat, "Tangan gue aja tangan master chef"

"Dih ngayal," sindir Bara, "Tapi Lo harusnya jawab gini, 'Pake Bumbu Bumbu Cinta Dari Gue', gitu." gombalnya.

"Jangan ngadi ngadi." ketus Ana yang hanya membuat Bara tertawa geli sendiri.

"Ga asik banget sih lo"

Tidak tahu sudah berapa ribu kali Bara menggombali dirinya, orang itu tidak pernah kehabisan akal buayanya.

"Belajar ngegombal dari mana sih lo?"

"Si Danu, dia kan Raja gombal" tuduhnya

Dasar bara, bisa bisanya menuduh orang segampang itu. Apa itu fungsi seorang teman?

 Apa itu fungsi seorang teman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang