Bara hanya mengikuti kemana Ana akan membawanya tanpa protes, Ana menghempaskan lengan bara saat mereka sudah berada ditempat yang agak sepi
"Mau lo apa sih?" ucap Ana nyalang
"Apa?"
"Mau lo itu apaan? Lo pikir gue ga tau kenapa lo tiba-tiba ngedeketin gue"
"Engga"
Astaga, hampir saja kesabaran Ana habis karena orang ini
"Gue tau lo ngawasin gue"
"Dih geer lo"
Ana menghembuskan nafasnya kasar, "Gue kan udah bilang kalo gue ga akan nyebarin"
"Terus?"
"Ya terus kenapa lo ngawasin gue?"
"Suka suka gue dong"
"Denger ya! gue emang denger percakapan lo sama bokap lo. Tapi ga semua gue denger, dan gue juga ga tau inti masalahnya apa jadi ga mungkin gue sebarin"
"Terus?"
"Ya lo ga usah lagi muncul di depan gue"
"Terus?"
"Lo ga bisa ngomong yang lebih bermutu gitu?"
"Terus?"
"Terserah lo deh!"
Lagi lagi tangan Ana dicekal orang itu saat hendak pergi
"Lo tau, baru pertama kali ada orang yang nyuruh gue buat ga muncul lagi, apalagi sama cewek"
"Terus?"
Bara menyeringai membuat Ana memundurkan langkahnya waspada, niatnya ingin membalas kata yang sedari tadi Bara ucapkan malah gagal
"M--mau apa lo?!"
"Kenapa?"
Ana mengerutkan keningnya bingung, "Maksud lo?"
"Lo ngehindar gitu, kenapa?"
"Siapa juga yang ngehindar" ucapnya, tapi saat bara melangkahkan kakinya Ana juga ikut mundur makin menjauh dari Bara
"See. Mau ngelak apa lagi?"
"Lo kedekatan"
"Kenapa? Karena gue ganteng? Jadi lo ga bisa deket gue"
Ana memutar bola matanya jengah, "Engga lah gila!"
"Terus?"
Orang ini kenapa sih merecoki Ana dengan pertanyaan yang seperti itu membuat Ana pusing untuk menjawab apa lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARAN
Novela JuvenilMenjadi pacar seorang pembuat onar disekolah adalah sesuatu yang tidak mudah. Athanasia Diana Putri Gadis yang selalu menemani Bara walaupun dia dibuat marah dan kesal, karna bagaimanapun Bara tetap orang yang disayangnya. Dan lagi dia hanya tau...