Lama-lama judulnya ngawur, bai sajalah
-----------------------------------------------------
"Iya iya Tou-Chan aku sudah mendengarkan dan mencatat semua perkataan mu.""Kau sudah mengecek semuanya? Tidak ada yang tertinggal?"
"Tidak ada astaga, sudah berapa kali Tou-Chan mengatakannya."
"Coba cek lagi."
"Astaga Tou-Chan! Tidak ada yang tertinggal! Aku sudah mengeceknya selama dua puluh lima kali gara-gara Tou-Chan." Hime menghela napasnya lelah, Ken yang melihatnya hanya tersenyum seraya menguap pelan.
Aizawa yang mendengarnya hanya bisa menghela napasnya pelan seraya mengusap surainya sedangkan satu tangan lainnya tengah memeluk kitty atau lebih tepat memegangnya. Hime menggeleng pelan saat melihat tingkah laku Aizawa sejak beberapa hari yang lalu, terutama saat Aizawa tau ketika Hime ingin magang ditempat yang sama seperti Midoriya.
Bahkan Aizawa sempat memanggil Midoriya dan menginterogasinya, membuat Hime geleng-geleng kepala melihatnya bahkan ia mengatakan permintaan maafnya secara langsung kepada Midoriya atas kelakuan ayahnya itu, dan untungnya Midoriya memaklumkan kelakuan Aizawa.
"Kitty baik-baik di rumah ya, jaga manusia yang suka mengantuk ini." Ujar Hime seraya mengelus Kitty berbeda dengan Aizawa yang menatap Hime dengan tatapan datar karena mendengar ucapan Hime tentang dirinya.
"Oh ya dimana pelayan mu? Apa dia berhenti karena kau ingin magang?" Hime terdiam bahkan Ken yang sedang dalam bentuk kucingnya ikut terdiam, mereka lupa untuk memberi alasan kepada Aizawa tentang menghilangnya Ken.
Hime melirik ke arah Ken sedangkan Ken memalingkan wajahnya ke arah lain, seakan-akan Ken tidak ingin ikut-ikut dalam pertanyaan Aizawa. Hime mengutuk Ken diam-diam sembari memikirkan alasan dari pertanyaan Aizawa "emm, ya aku menyuruh dia untuk libur sementara waktu."
Tampak Aizawa yang menghela napasnya kasar-kasar membuat Hime menelan salivanya dengan susah payah, ia takut jika Aizawa akan curiga dengan menghilangnya keberadaan Ken "kalau dia pergi siapa yang akan memasak untukku." Ujar Aizawa seraya mengusap rambutnya, berbeda dengan Hime dan Ken yang menatap Aizawa dengan tatapan datar mereka.
"Aku akan pesankan, apa tidak ada yang lain lagi?"
"Aku masih berharap kau tidak jadi magang bersama laki-laki itu." Aizawa menaikkan nada suaranya seraya menatap Midoriya, Midoriya yang merasa dibicarakan oleh Aizawa langsung merinding dibuatnya terlebih lagi ia dapat merasakan aura gelap yang menguar dari tubuh Aizawa.
"Kalau aku tidak magang aku tidak akan berkembang."
Aizawa yang mendengarnya langsung menatap Hime dan menyipitkan matanya "jadi maksudmu aku tidak bisa mendidik mu dengan baik?"
"Hah? Apa-apaan perkataan Tou-Chan itu. Astaga lama-lama aku bisa stress." Gumam Hime lelah dengan perdebatan yang terjadi diantara mereka, bahkan para murid hanya bisa terdiam saat mendengar perdebatan yang terjadi diantara ayah dan anak itu.
Aizawa melihat kearah jam "sepertinya aku harus mengurus anak yang lainnya, jangan buat kekacauan di sana. Jadilah anak perempuan yang baik." Ujar Aizawa seraya mengelus puncak kepala Hime setelah itu ia berjalan meninggalkan Hime dan pergi untuk melihat murid 1-A yang lain.
Hime yang melihat kepergian Aizawa langsung menghela napasnya pelan ia berjongkok seraya mengarahkan tangannya ke depan, Ken yang sudah menunggu sedari tadi langsung berlari ke arah Hime dalam bentuk kucingnya, ia duduk di atas tangan Hime sedangkan Hime mengangkat tangannya dan menaruh Ken dipundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Strong Girl!(Hiatus)
Random"Hari ini kau akan pindah ke U. A." "APAA?!!" Hime terpaksa mengikuti saran orang tuanya, ia terpaksa pindah sekolah demi menuruti kemauan ayahnya untuk mengontrol quirk nya. •~WARNING!~• >ooc >typo bertebaran dimana-mana >alur tidak sesuai dengan...