•Hime pov•
Aku berjalan ke arah ruang kerja otousan, aku mengetuk pintu ruangan otousan tiga kali lalu membuka nya. Terlihat dengan jelas jika otousan sedang tidur di sofa, ruang kerja nya yang berantakan dengan lembaran-lembaran kertas yang entah isinya apa.
"Otousan... Bangun! Waktunya makan malam." Otousan ku membuka matanya, ia mengerjapkan matanya pelan lalu duduk di sofa yang ia tiduri seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Aku menghela napasku pelan, lalu mengaktifkan quirk manipulasi gravitasi ku, membuat kertas-kertas yang berserakan dimana-mana terbang dan langsung mengarah terbang ke meja kerja otousan, aku menggerakkan tangan ku agar kertas itu tersusun rapi, ketika selesai aku langsung menonaktifkan quirk manipulasi gravitasi ku.
"Seperti nya kau ada kemajuan." Ujar Otousan yang sedari tadi hanya terdiam dan mengamati ku.
Aku hanya mengangkat kedua bahuku tanda tak tau "ntahlah, aku masih sering lepas kendali." Otousan hanya berdeham pelan, ia bangun dari tempat duduknya.
"Ku kira kau benaran tidak akan berbicara dengan ku." Aku mengangkat sebelah alisku.
"Jadi tou-san mau Hime tidak berbicara dengan tou-san? Baiklah." Aku melangkah kan kaki ku untuk pergi, sedangkan telinga ku menangkap helaan napas otousan yang memberat.
"Makanlah bersama ku, aku ingin berbicara sesuatu."
Aku hanya mengangguk mengiyakan perkataan otousan, aku tidak pernah membantah otousan karena dialah satu-satunya orang yang paling ku sayang saat ini. Aku duduk di tempat duduk ku, mengambil sendok dan mulai memakan masakan yang aku buat sebelumnya, yaitu ramen.
"Besok ada latihan dasar kepahlawanan. Apa kau ada kostum?" Tanya Otousan nya tiba-tiba.
"Hm? Ada, aku hanya butuh beberapa alat lagi." Jawab ku seraya melanjutkan makanan ku yang tertunda karena menjawab pertanyaan otousan.
"Lagi-lagi kau yang merancang nya sendiri? Hah, padahal kau tinggal memberi tau seperti apa yang kau ingin kan untuk kostum mu itu."
"Gak seru, lebih seru kalau buat sendiri. Jadi kalau ada yang kurang tinggal di tambahin, lagian kan aku punya kartu ijin untuk membuat kostum ku sendiri."
"Kau tampaknya sangat memanfaatkan nya."
"Heh?~ tentu saja harus dimanfaatkan." Ujarku seraya menyunggingkan senyuman ku, otousan hanya menghela napasnya pelan dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
Aku merapikan meja makan saat aku dan otousan sudah selesai makan, aku menepuk kening ku saat teringat sesuatu "otousan! Otousan, ini barang yang aku butuhkan."
Aku memberikan selembar gulungan kertas kepada otousan, otousan membacanya sekilas lalu melihatnya dan menaruhnya di saku celananya.
"Baiklah, aku akan carikan. Kau hati-hati dirumah." Aku hanya mengangguk mengiyakan perkataan otousan, lagian aku sudah besar dan bisa menjaga diri sendiri, ya walaupun quirk ku masih tidak terkendali.
Aku membersihkan seluruh ruangan di rumah, aku menghela napasku lelah dan langsung membaringkan tubuhku di sofa yang berada di ruang keluarga. Tangan ku bergerak ke arah meja, berusaha menggapai handphone ku yang sedari tadi bergetar. Aku menyalakan handphone ku, dan langsung saja beberapa notif muncul.
Aku melihat salah satu notif dan langsung menekannya, undangan grup.
Aizawa Hime memasuki obrolan
Aizawa Hime
Wah grup kelas
Terimakasih sudah menambah
kan aku(ू•ᴗ•ू❁)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Strong Girl!(Hiatus)
Random"Hari ini kau akan pindah ke U. A." "APAA?!!" Hime terpaksa mengikuti saran orang tuanya, ia terpaksa pindah sekolah demi menuruti kemauan ayahnya untuk mengontrol quirk nya. •~WARNING!~• >ooc >typo bertebaran dimana-mana >alur tidak sesuai dengan...