Hime menghela napasnya kasar-kasar, hari ini ia libur sekolah, otousan nya sedang berada di luar dan kini ia sendirian di rumah.
Hime bermalas-malasan di sofa, ia sudah membersihkan seluruh rumah. Hime menghela napasnya kesekian kalinya karena merasa bosan, namun tak lama bel rumah nya berbunyi, membuat Hime bangun dari posisi tidur nya dan menatap ke arah luar.
"Apa perlu saya buka?"
Hime menggeleng pelan, ia kembali tidur-tiduran seraya memakan popcorn karamel yang baru ia buat "abaikan saja, pasti hanya orang iseng. Lagian Tou-chan melarang ku membuka pintu selama ia tidak ada."
Namun semakin Hime mengabaikan bel rumahnya yang berbunyi, semakin keras bel nya berbunyi dan seperti nya di tekan berkali-kali. Hime menutup kepalanya dengan bantal sofa "siapa sih!! Ih ganggu banget!!" Seru Hime kesal.
"Biar saya buka kan." Hime hanya berdeham pelan dan tetap bersembunyi di balik bantal.
"Teme!! Kenapa kau tidak membukakan kami pintu!! Dan mengapa kucing yang membuka nya!!?"
Hime membulatkan matanya saat mendengar suara yang tak asing di telinganya, dengan cepat ia bangun dari posisi nyamannya dan langsung melempar bantal yang sedari tadi ia pegang "kyaaa!! Arwah Bom meledak menghantui ku!!" Seru Hime.
Semua nya terdiam, bantal yang mendarat di muka Bakugou terjatuh ke bawah, menampakkan wajah sangar Bakugou "oi chibi, apa-apaan bantal ini?!!"
"Eh kukira arwah Bakugou. Mina? Kenapa kalian ada disini? Dan yang paling penting... KENAPA KALIAN TAU RUMAH KU!!?"
"Hime-Chan tidak melihat grup?" Tanya Ochaco bingung seraya menurunkan seekor kucing.
Kucing itu menghampiri Hime yang masih bingung, Hime berpikir sejenak "hm, aku lupa menaruh handphone ku dimana." Gumam Hime membuat Ochaco terdiam.
“Dia mengatakan nya seolah itu barang yang murah...” Batin Ochaco dengan wajah datarnya.
Midoriya menatap sekeliling ruang keluarga "jadi disini tempat ereser head tinggal? Sugoi!"
"Deku-Chan selalu berlebihan ya?" Tanya Hime seraya terkekeh pelan, ia menunduk dan menggendong kucing yang sedari tadi bermain-main di kakinya.
Hime mengusap kepala kucing nya "oh ya, kalian kesini ada apa?"
"KITA AKAN BERLATIH CHIBI!!"
"Hime-Chan, maaf sebelumnya karena mengganggu mu, kami kesini karena Aizawa-Sensei menyuruh kami." Ujar Midoriya.
Hime berpikir sejenak, ia menurunkan kucing yang sedari ia gendong dan mendekati Bakugou yang sibuk memainkan handphone nya.
"Baku-Chan~ boleh minjam handphone nya gak?~"
"Cih, kau memanggilku seperti itu saat ada mau nya saja. Nih." Ujar Bakugou kesal seraya melemparkan handphone nya.
Hime menangkap handphone Bakugou dengan cepat, ia menghela napasnya lega saat mendapatkan Handphone Bakugou sebelum membentur lantai. Hime memasang wajah datarnya saat melihat Handphone Bakugou memiliki banyak retakan, entah apa saja yang di lakukan Bakugou dengan Handphone nya.
Hime mencari-cari grup kelas mereka, setelah ketemu ia membuka nya dan mencari nama Aizawa dan langsung menelponnya. Hime meletakkan Handphone Bakugou di dekat telinga nya "kalian duduklah dulu, anggap saja rumah sendiri." Ujar Hime.
"Hime-Chan!! Aku minta popcorn nya ya!?"
"Ambil saja Mina-Chan, kalau mau minum atau makanan ada di dapur, dapurnya disana, ambil saja." Jawab Hime seraya mengesampingkan anak rambut nya yang menutupi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Strong Girl!(Hiatus)
Random"Hari ini kau akan pindah ke U. A." "APAA?!!" Hime terpaksa mengikuti saran orang tuanya, ia terpaksa pindah sekolah demi menuruti kemauan ayahnya untuk mengontrol quirk nya. •~WARNING!~• >ooc >typo bertebaran dimana-mana >alur tidak sesuai dengan...