Hime sibuk dengan handphone nya, ia sibuk bermain game online di handphone nya. Hime berdecak kesal saat kalah, ia berniat untuk melemparkan handphone nya karena kesal, namun pintu ruangan nya terbuka, menampilkan teman-teman nya yang menatapnya bingung sekaligus khawatir.
Hime tersenyum canggung, tangan nya yang berniat membanting handphone nya ia turunkan dan menaruh handphone nya di atas nakas. Kitty yang sedang tidur di dekat Hime terbangun, ia mengeong pelan seraya menjilati tangan nya.
"Anu, Hime-San... Mengapa ada kucing disini? Bukannya tidak boleh membawa hewan peliharaan ke rumah sakit?" Tanya Yaomomo seraya menaruh sekeranjang buah di nakas.
Hime menatap Yaomomo sejenak, ia melirik Kitty dan mengangkat nya ke atas "dia seperti penyembuh ku, jika aku di dekat dia aku merasa lebih baik." Ujar Hime seraya memeluk Kitty dengan erat, tanpa sadar ia menitikkan air matanya, membuat semua orang bingung.
Hime mengusap air matanya pelan, ia menaruh Kitty di pangkuan nya lalu tersenyum ke arah teman-teman nya "maaf ya~ entah mengapa aku selalu seperti ini jika membahas tentang Kitty, dia seperti bukan kucing... Ntahlah." Gumam Hime seraya mengelus kepala Kitty.
Bakugou berjalan mendekati Hime, lalu menjitak keningnya membuat Hime mengaduh sakit seraya memegang keningnya yang memerah "sakit ih!!" Seru Hime kesal.
"Emang gue peduli?!?" Bakugou menatap Hime kesal.
Hime mengerucut kan bibir nya "tapi waktu aku jatuh kau ikut meneriaki namaku. Bukankah itu artinya kau peduli?"
Bakugou memalingkan wajahnya seraya bergumam tak jelas, Hime yang melihat nya hanya terkekeh pelan "Tsundere~ BAKAbaku tsundere~"
"Apa kau bilang Chibi??!" Seru Bakugou tak terima.
Hime menjulurkan lidahnya "tsundere!!"
"Hime-Chan... Kacchan..." Ujar Midoriya pelan.
Hime menghela napasnya pelan, lalu mengangkat bahunya malas "oh ya, apa ada yang membawa makanan? Aku tidak suka makanan rumah sakit." Tanya Hime tiba-tiba seraya melirik makan siang nya yang masih tidak tersentuh sedikit pun.
"Dih dasar manja." Cibir Bakugou, membuat perempatan imajiner muncul di kening Hime.
Todoroki mengambil makan siang Hime lalu melihat nya, Hime memiringkan sedikit kepalanya bingung, sedangkan Todoroki berjalan ke arahnya "apa? Kau ingin memaksa ku memakannya juga? Gak mau!!" Seru Hime, ia melipat kedua tangannya di depan dada seraya menatap ke arah lain.
"Kau mirip okasan ku..." Gumamnya pelan seraya menyendok makan siang Hime.
Hime menoleh ke arah Todoroki, walaupun wajah Todoroki terlihat biasa saja sama seperti setiap hari. Tapi Hime bisa mendengar jika suara Todoroki menyiratkan ke sedihan, Hime mengigit bawah bibirnya "huh, baiklah-baiklah... Selamat kau telah berhasil memaksa ku."
Todoroki hanya mengangguk dan mulai menyuapi Hime, sedangkan Hime hanya bisa pasrah karena ia tidak suka mendengar suara Todoroki yang menyiratkan kesedihan. Wajah Hime terlihat tak suka "ih sayur... Aku benci sayur, sudah cukup."
"Tapi aku baru menyuapi mu sekali." Kata Todoroki seraya menatap Hime.
"Tapi aku gak mau sayur! Gak enak!!"
"Harus, kau bisa cepat sembuh kalau memakannya." Paksa Todoroki.
"Enggak ih!! Ntar aku bisa sembuh kalau dekat Kitty"
"Harus."
"Enggak!!"
"Harus Hime-San."
"Engg---" Todoroki langsung menyuapi Hime saat Hime membuka mulut nya, dengan terpaksa Hime mengunyah nya, terlihat dengan jelas jika wajahnya terlihat tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Strong Girl!(Hiatus)
Diversos"Hari ini kau akan pindah ke U. A." "APAA?!!" Hime terpaksa mengikuti saran orang tuanya, ia terpaksa pindah sekolah demi menuruti kemauan ayahnya untuk mengontrol quirk nya. •~WARNING!~• >ooc >typo bertebaran dimana-mana >alur tidak sesuai dengan...