Villain

779 109 5
                                        

"Apakah ada kabar dari Aizawa-Sensei? Hari sudah semakin sore." Tanya Midoriya seraya menatap Bakugou dan Todoroki.

Todoroki hanya mengangkat kedua bahunya tanda jika dirinya tidak tau, sedangkan tangan nya sibuk mengelus kepala Hime yang berada di kaki kirinya.

"Meoww~ " Hime bermain-main dengan tangan kiri Todoroki, ia terlihat senang dengan sisi kiri Todoroki.

Midoriya menatap Hime "sepertinya dia suka padamu Todoroki-Kun."

Todoroki menatap Midoriya sebentar lalu kembali menatap Hime yang sibuk bermain dengan tangannya "ntahlah, tapi kadang kucing menyukai sisi kiri ku." Gumam Todoroki seraya mengelus kepala Hime, tanpa sengaja ia menyentuh telinga Hime, membuat Hime mengeram tak suka.

"Dia kenapa?" Tanya Todoroki bingung.

"Mungkin itu sisi sensitif nya? Ini akan sangat berguna, aku harus mencatatnya..." Gumam Midoriya pelan.

Bakugou hanya membuka matanya yang awalnya terpejam, ia mengangkat tangannya yang tadi di cakar oleh Hime "kucing tidak suka jika telinga dan ekornya di sentuh sembarangan... Arghh! Chibi neko itu mencakar ku!! Aku harus membuat perhitungan padanya." Seru Bakugou kesal seraya menatap Hime tajam.

Hime bersembunyi di belakang Todoroki saat melihat wajah Bakugou yang seperti nya sedang marah, Todoroki hanya menghela napasnya pelan, ia meraih kepala Hime dan mengacak rambutnya lembut "kau mau susu? Aku akan ambilkan."

"hah? Susu?!" Batin Midoriya dan Bakugou yang tampaknya bingung dengan perkataan Todoroki.

"Oi setengah-setengah! Apa maksud mu?! Susu?"

Todoroki mengangguk pelan, ia berdiri dari tempat duduk nya membuat Hime mengikuti nya "iya, dia pasti lapar. Hime-San, ayo" Ajak Todoroki seraya menggenggam tangan Hime yang masih menampakkan kukunya yang tajam, dan sempat melukai tangan Bakugou.

Bakugou hanya memperhatikan Todoroki yang membawa Hime ke dapur, pandangan nya teralihkan saat mendengar gumaman Midoriya "oi deku sialan! Berhentilah membuat suara-suara seperti itu!"

"Go-gomen! Gomen kacchan!" Seru Midoriya seraya menundukkan kepala berkali-kali, Bakugou yang melihat nya hanya berdecih pelan dan mengambil handphone nya.

Todoroki kembali dengan membawa piring penuh susu, diikuti Hime yang sedari tadi ingin meminum susu yang Todoroki bawa "meow... Meoww.."

Todoroki menaruh piring yang penuh dengan susu itu, ia menatap Hime yang meminum susu yang ia bawa dengan cepat, seperti nya ia kehausan sejak tadi "pelan pelan, jangan terlalu terburu-buru." Ujar Todoroki pelan seraya mengusap kepala Hime, Hime hanya mengeong pelan dan tetap meminum susunya namun kali ini ia meminum nya dengan tenang.

•|•|•

"Sampai kapan ia akan menjadi setengah-setengah seperti mu?!" Ujar Bakugou kesal.

"Kacchan... Tenanglah.."

"Diam kau Deku sialan!!" Seru Bakugou kesal, Todoroki terdiam ia menatap ke arah lain.

Hime yang sedang asik meminum susunya Seketika terdiam, ia mengeram seraya menarik tangan Todoroki untuk segera pergi.

"Sepertinya ada yang tidak beres. Bakugou-Kun, Midoriya-Kun kita harus segera pergi."

Midoriya mengangguk setuju, sebenarnya ia menyuruh Bakugou diam hanya untuk memastikan pendengar nya. Todoroki membuka pintu belakang rumah Hime, ia segera mencari pintu yang lainnya untuk membawa mereka ke luar. Hime melepaskan genggaman tangan nya pada Todoroki, ia berlari ke arah semak belukar dan membukanya.

Todoroki, Midoriya dan Bakugou terkejut saat melihat pintu yang tersembunyi di balik semak belukar, mereka semakin terkejut saat melihat tangan Hime mengeluarkan banyak darah akibat terkena duri "cepat masuk!! Villain itu akan segera datang!"

Be Strong Girl!(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang