10. Berbahagialah

1.8K 366 14
                                    

"Niki lo dipanggil pak jeongin" panggil jungwon, salah satu teman ekskulnya.

"Oh oke. Guys gue ke pak jeongin dulu"

"Perlu ditemenin nggak?"

Niki melambaikan tangannya "nggak usah. Gue duluan ya"

"Yoi"

Niki sedikit berlari kecil. Ia sudah pasrah jika pak jeongin mengeluarkannya dari ekskul dance. Toh orang tuanya pun sudah melarangnya mengikuti kegiatan apapun selain belajar di kelas.

Niki mengetuk pintu pelan.

"Permisi"

"Masuk"

Ia membuka pintu ruangan pak jeongin perlahan setelah mendapat jawaban.

Pak jeongin tersenyum ramah "silahkan duduk niki"

Niki mengangguk sopan.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah lebih baik"

"Syukurlah"

Pak jeongin menghela nafas "saya mengerti keadaan kamu niki. Dan sangat disayangkan saya harus memberitahmu hal ini"

Niki mengangguk kecil.

"Sebenarnya kamu terpilih menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk lomba dance. Tapi sayangnya keadaanmu tidak memungkinkan"

Niki tersenyum "saya sudah menduga hal ini pak. Tidak apa-apa, masih banyak siswa lain yang lebih layak menggantikan saya"

"Tapi selama tiga tahun saya mengajar dance, kamu selalu mendapatkan nilai tertinggi diantara yang lain. Oleh sebab itu  saya sangat menginginkan kamu bergabung dengan grup perwakilan sekolah" pak jeongin menghela nafas.

Kepala niki tertunduk "maaf pak saya tidak bisa mengabulkan keinginan bapak"

Pak jeongin menggeleng "saya yang berterimakasih karna kamu mau mengikuti pelajaran saya dengan baik niki"

Setelah beberapa menit bercakap dengan pak jeongin, niki mengundurkan diri dari ruangan itu.

Tentu saja dengan perasaan yang jauh dari kata baik.

"Niki gapapa?" Tanya zoa saat melihat niki masuk dengan wajah lesu.

Niki tersenyum tipis "gapapa"

Tapi teman-temannya tau kalau niki sedang tidak baik-baik saja.

Junghwan merangkul bahu niki "Bro gausah sedih oke. Masih banyak kesempatan yang menunggu didepan"

Niki tersenyum tipis "gue nggak berharap lebih wan. Bisa sembuh aja udah bersyukur banget"

Tanpa aba-aba junghwan memeluk niki erat "I'm here nik. Lo boleh bersandar di bahu gue kapanpun lo ngerasa capek"

Hati niki menghangat. Padahal sudah berkali-kali junghwan mengatakan hal ini padanya tapi rasanya tetap hangat dan menenangkan.

"Thanks wan. Thanks for being my friend"

"You're welcome"



"You're welcome"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear God | Ni-Ki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang