Hari ini junghwan dan yang lainnya berencana menjenguk niki ke rumah sakit. Tentunya dengan sedikit kerusuhan kendaraan. Apalagi zeyu yang tidak bisa mengendarai motor dan mau tak mau junghwan harus menjemputnya. Sedangkan zoa berangkat bersama dahyun.
"Lama banget sih" gerutu zoa.
"Salahin si boncel tuh dandan kayak cewe"
Zeyu mencebik "iyaaa maaf"
"Udah jangan berantem. Ayo langsung masuk" lerai dahyun.
Keempatnya mencari ruang rawat niki setelah sebelumnya bertanya ke resepsionis.
"Oh itu kayaknya"
"Eh iya bener"
Zoa mengetuk pintu dan tak lama kemudian pintunya terbuka dari dalam.
"Eh ada temen-temen niki"
Mereka berempat bergantian salam dengan mama eunbi.
"Selamat siang tante"
"Siang. Ayo masuk"
Hoseok melihat ke arah pintu "oh kalian"
"Selamat siang om"
"Siang"
Seperti sebelumnya, mereka bersalaman dengan papa hoseok.
"Tante ini ada sedikit buah buat niki"
"Wahh makasih banyak, maaf jadi ngerepotin"
"Gapapa kok tante" ucap zoa tersenyum ramah.
Niki tersenyum kala melihat teman-temannya datang. Meskipun baru dua hari di rumah sakit tapi ia sangat rindu bergurau bersama mereka.
"Om sama tante keluar dulu yaa"
"Iya om, tante" jawab junghwan.
"Kita titip niki dulu, silahkan ngobrol sepuasnya"
Mereka membungkuk sopan kepada hoseok dan eunbi.
"Niki gimana keadaan lo?" Tanya zeyu.
"Ya begini"
"Kira-kira lo bisa masuk sekolah kapan?"
Niki menggeleng pelan "kepala gue pusing terus berat banget. Kaki gue juga rasanya lemes nggak kuat berdiri"
Keempatnya menghela nafas.
Niki melirik ke arah dahyun. Apa dia masih marah? -batinnya.
"Gue harap lo cepet sembuh nik"
Ucapan zoa membuat niki sedikit tersentak "o-oh iya makasih zoa"
Junghwan tepuk tangan sekali "guys kita kan udah sepakat nggak mau sedih-sedihan jadi ayo ganti topik yang lebih seru"
Niki tertawa kecil "nah iya tuh"
Zoa jentikin jarinya "kalian inget nggak sih pas kita hiking?"
"Inget" jawab dahyun.
Niki tersenyum tipis.
"Nah waktu itu kan zeyu kecapean tuh terus duduk seenaknya kan, pas berdiri ada lumpur nempel di celananya. Pada diledekin sampe zeyu nangis"
Zeyu melotot "heh!"
Junghwan tertawa keras "Bahahahaha gue inget. Zeyu mewek kayak bocah TK hahahahaha"
Wajah zeyu semakin masam "kenapa gue mulu sih yang dibully"
"Soalnya muka lo bullyable sih" timpal dahyun.
Zeyu makin mendelik "heh kok lo jadi ikut-ikutan mereka sih day? Au ah gue ngambek!"
Niki sangat bahagia karna ruang rawatnya ramai dengan candaan teman-temannya. Meskipun berakhir ditegur suster tapi niki tak keberatan. Setidaknya dia masih bisa mendengar tawa bahagia teman-temannya. Dan juga orang yang disayanginya.
"Niki kita pulang dulu yaa, semoga cepet sembuh"
"Iya makasih"
"Huhuhu cepet sembuh ya bro, gue kangen main ular tangga sama lo"
Niki tertawa "iya wan, doain ya"
"Pasti lah"
Dahyun mendekat dengan senyuman khasnya "cepet sembuh ya nik"
"Iya day makasih"
"Gue pamit"
Grep
Langkah dahyun terhenti saat niki menahan pergelangan tangannya "lo marah?"
Dahyun membalikkan badannya lalu tersenyum "kalo gue marah gue nggak mungkin senyumin lo"
Niki tersenyum tipis "makasih karna lo nggak marah sama gue"
"Iya sama-sama. Gue pamit ya, kasian yang lain nungguin"
"Iya, hati-hati day"
Dahyun mengangguk lalu melangkah keluar. Dia menghembuskan nafasnya lalu tersenyum tipis.
"Tuhan, aku harap engkau memberikan sebuah keajaiban untuk... sahabatku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear God | Ni-Ki ✔
Fanfiction"Tuhan, Seandainya aku diizinkan untuk bertahan sedikit lebih lama, Aku ingin menyatukan kembali orang tuaku dan membuka lembaran baru bersama mereka"