12. My superhero

1.6K 359 33
                                    

Niki memandang pantulan dirinya di cermin dengan tatapan miris. Kulit putihnya semakin memucat, tubuhnya semakin kurus dan rambutnya mulai menipis.

Ceklek

Ia menoleh saat melihat pintu kamarnya terbuka. Menampakkan sosok yang ia sebut sebagai superhero.

"Kenapa nggak istirahat hm?"

"Capek rebahan mulu"

Hoseok tertawa kecil "yaudah kita duduk di balkon aja yuk"

Niki mengangguk sekilas. Saat pintu balkonnya terbuka, semilir angin langsung menerpa tubuhnya.

"Sini duduk"

Niki hanya menurut tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Gimana kata dokter kim?"

"Emm lumayan"

"Syukurlah"

Keduanya terdiam cukup lama menikmati senja dengan hembusan angin yang berhembus lembut.

"Niki papa minta maaf nggak bisa nemenin kamu kemoterapi setiap waktu"

"It's okay aku ngerti. Papah bisa luangin waktu kayak gini aja aku udah seneng"

Hoseok tersenyum "papa bersyukur punya anak seperti kamu. Padahal kamu bisa aja benci sama papa tapi–"

"Pa" potong niki.

Niki menghela nafas "mau bagaimanapun kalian tetep orang tua aku. Aku nggak sanggup kalo harus membeci papa dan mama. Bahkan kalau bisa aku pengen berterimakasih, karena kalian aku bisa ada di dunia ini"

Hoseok tertegun.

"Papa tau nggak, pas SD aku sering pamer ke temen-temen kalau papa adalah super hero. Aku bilang kalau papa selalu nemenin aku main kuda-kudaan, selalu dateng kalau aku butuh bantuan kayak ultramen–"

Niki tertawa kecil "meskipun nyatanya engga"

Hati hoseok bagai ditikam pisau. Apa dia tidak salah dengar. Niki menyebutnya superhero disaat dia bahkan tak memperhatikannya sedikitpun.

"Dulu, aku selalu iri kalau temen-temen dijemput sama papa pas pulang sekolah. Tapi sekarang aku nggak iri lagi karna sekarang papa bener-bener jadi superhero buat aku" lanjutnya lalu tersenyum teduh.

Hati hoseok berdesir "nak"

Niki masih tetap tersenyum "papa mau kan jadi superhero buat aku?"

Hoseok membawa niki ke dalam pelukannya "pasti"

"Bertahanlah, supaya papa bisa menebus kesalahan di masa lalu dan menjadi superhero buat kamu" lanjutnya.

Niki tersenyum tipis. Ia tidak bisa berjanji meskipun jauh dilubuk hatinya dia menginginkan sebuah kesempatan.

 Ia tidak bisa berjanji meskipun jauh dilubuk hatinya dia menginginkan sebuah kesempatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear God | Ni-Ki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang