22. Selamat Berisitirahat

2.3K 354 34
                                    

Nangis lagi T~T

Kediaman keluarga jung dipenuhi isak tangis keluarga dan para sahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman keluarga jung dipenuhi isak tangis keluarga dan para sahabat. Hari ini pemakaman niki. Hampir semua teman sekolahnya datang termasuk keempat sahabatnya.

Zoa merangkul dahyun erat. Dia tau jika dahyun dan niki memiliki perasaan satu sama lain meskipun tak ada yang bercerita.

Junghwan bahkan tak berhenti menangis sejak menginjakkan kaki di rumah niki. Dia meraung keras mengabaikan orang-orang yang berusaha menenangkannya.

"Kenapa lo pergi sekarang nik? Lo masih punya janji mau traktir gue"

Zeyu merangkul junghwan erat. Dia pun menangis meskipun tak sekeras junghwan.

"Wan udah"

"Dia pergi ze ninggalin kita"

"Sekarang dia udah bahagia wan, dia udah nggak kesakitan lagi"

Junghwan menyembunyikan wajahnya di bahu zeyu. Menumpahkan segala kesedihan di bahu sahabatnya.

"Kenapa lo nggak pamit sama gue nik?"

Junghwan masih terus bertanya seakan niki sedang mendengarkan. Hatinya sakit karna dia tidak ada disaat-saat terakhir sahabatnya.

"Lo bilang bakal cerita apapun ke gue, tapi nyatanya lo udah pergi duluan. Lo lupa masih ada gue disini?"

Zeyu mengelus punggung jungwan "junghwan udah"

Junghwan mengelap air matanya kasar "gue bukan sahabat yang baik, makanya lo nggak mau pamit sama gue? Iya kan?"

Tangis zeyu semakin pecah "wan niki nggak akan suka kalo lo kayak gini!"

Zoa dan dahyun pun menangis melihat junghwan seperti kehilangan separuh jiwanya.

"Junghwan jangan ngomong gitu"

Junghwan bersimpuh di depan peti yang berisi tubuh kaku niki. Membiarkan air matanya terus berlinang. Hatinya terlalu sakit untuk menerima fakta bahwa sahabatnya telah berpulang kepada tuhan.

"Maaf niki, gue belum bisa jadi sahabat yang baik buat lo"

















Hoseok mengusap wajahnya. Dia sudah menangis sepanjang hari sampai dirasa air matanya habis. Ia sangat kalut sekarang karna eunbi sudah berkali-kali pingsan. Dia takut eunbi jatuh sakit.

"Niki"

Hoseok mengelap buliran keringat yang keluar di dahi eunbi.

"Eunbi jangan kayak gini"

"Niki.. jangan pergi"

Hoseok menunduk dalam sambil mengelus kepala eunbi.

Tak lama kemudian eunbi membuka matanya. Hal yang pertama dia ingat tentu saja niki.

"Jung"

Hoseok membantu eunbi duduk lalu membawanya ke dalam pelukan "jangan begini bi, tolong"

Eunbi terisak.

"Kamu lupa janjimu sama niki? Kamu akan ikhlas saat dia pergi"

"Aku... belum siap"

Hoseok mengangguk "Aku tau. Tapi jangan seperti ini, aku tidak mau kamu sakit"

"Maaf"

Hoseok mengelus punggung istrinya "aku tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya"























Satu persatu pelayat mulai meninggalkan pemakaman menyisakan hoseok, eunbi dan keempat sahabat niki.

Eunbi mengelus pusara yang terukir nama niki jung dengan indah. Ia berusaha untuk tersenyum "sekarang kamu udah nggak sakit lagi kan nak? Maaf kalo selama ini mama belum bisa jadi orang tua yang baik buat kamu"

Eunbi masih berusaha tersenyum meskipun air matanya kembali menetes "selamat istirahat anaku sayang, mama janji bakal sering ngunjungin kamu supaya kamu nggak kesepian lagi"

Hoseok merangkul pundak eunbi "kita pulang sekarang ya"

Eunbi mengangguk sekilas.

"Anak-anak ayo pulang"

"Om sama tante duluan aja, kita masih mau disini" jawab junghwan mewakili.

Hoseok mengangguk "kalau begitu kita duluan"

Keempatnya berjongkok di samping makam niki setelah eunbi dan hoseok menjauh.

"Niki gue udah bilang jangan pergi sekarang tapi kenapa..."

Zoa mengelus pundak dahyun "day ikhlasin niki"

Dahyun menangis memeluk pusara niki "maaf gue nggak bisa menuhin permintaan lo supaya nggak nangis"

Ia mengelap air matanya "Lo selalu bilang pengen kebahagiaan kan?"

Ia tersenyum tipis "Tuhan udah ngabulin permintaan lo. Sekarang lo udah nggak kesakitan lagi, dan semoga lo bahagia disana"

Ketiga temannya termenung membiarkan dahyun mengungkapkan apa yang dia rasakan. Di rumah duka dahyun hanya menangis tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ayo kita pulang, bentar lagi hujan turun" ajak zeyu pelan.

Zoa merangkul dahyun.

"Selamat beristirahat nik, kita disini selalu berdoa buat lo" ucap junghwan lalu mengajak ketiga temannya beranjak meninggalkan pemakaman.


"Selamat beristirahat nik, kita disini selalu berdoa buat lo" ucap junghwan lalu mengajak ketiga temannya beranjak meninggalkan pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Dear God

Tuhan,
Bolehkah aku meminta satu hal padamu?

Bolehkah aku hidup lebih lama lagi?
Aku tidak ingin mereka menangis karna kepergianku...

Tuhan,
Seandainya aku diizinkan untuk bertahan sedikit lebih lama,
Aku ingin menyatukan kembali orang tuaku dan membuka lembaran baru bersama mereka

Surat ini hanya permintaan terakhirku
Andai aku bisa kembali...


Dari Niki 









*Puisinya terinspirasi dari surat kecil untuk tuhan juga, tapi aku nggak jiplak sepenuhnya loh ya. Cuma ngambil beberapa kata doang.

Dear God | Ni-Ki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang