13. life is not about style

1.6K 339 18
                                    

Niki menarik nafas dalam lalu menghembuskan secara perlahan. Sebelum akhirnya dia memantapkan kakinya untuk melangkah memasuki kelas.

"Pagi"

Teman-temannya melongo sedangkan ia tetap tersenyum.

"Lo... beneran niki?" Tanya zeyu.

"Iyalah. Emang siapa lagi?"

Keempat temannya terkejut bukan main.

"Lo beneran potong rambut?!" Zoa sedikit berteriak. Dia tidak sanggup kalau harus mengatakan 'botak' karna takut niki sakit hati.

Niki tertawa kecil "komuknya tolong"

Junghwan menangkup pipi niki "gilaaa beda banget sumpah"

"Weyy apasih lo!"

"Wan lepasin, kasian tuh niki" ujar dahyun memukul punggung junghwan.

"Iya iya kesayangan nggak boleh lecet" cibirnya.

Dahyun mendecih.

"Nik gimana ceritanya anjir?!" Zeyu masih tetap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Niki kembali tertawa kecil "harusnya lo pada nggak kaget"

"Iyaa kita tau kok nik. Tapi maksud kita kenapa harus sekarang? Kemaren rambut lo masih banyak perasaan" timpal zoa.

"Gue udah mikirin hal ini berkali-kali dan keputusan akhir ya kayak gini. Gue suka sedih aja kalo ngeliat rambut gue rontok setiap hari"

Kali ini mereka benar-benar terdiam. Ya, seharusnya mereka tidak sekaget itu.

Kringgg

"Udah-udah balik ke bangku masing-masing"

Zoa menepuk bahu niki sekilas "gapapa nik, lo masih tetep ganteng kok sumpah"

Niki tertawa kecil "thanks"

Ia tersenyum kecil mengingat keputusannya untuk memangkas habis rambutnya.


Flashback on

"Ma aku mau potong rambut sekarang"

"Udah dipikirin mateng-mateng"

Niki mengangguk mantap "aku udah siap"

Mama eunbi tersenyum "yaudah mama ganti baju dulu"

Selama perjalanan sebenarnya ia sangat gugup. Padahal di rumah dia sudah mantap akan membotaki rambutnya tapi mendadak keraguannya muncul lagi.

"Tegang amat sih?"

Niki tersenyum canggung "kira-kira penampilanku gimana ya ma?"

"Tetep ganteng pastinya"

"Apa aku nggak bakal dibully?"

Mama eunbi tersenyum "kalau ada yang bully kamu mama bakal maju paling depan"

"Mama bisaan"

Keduanya tertawa bersama.

"Penampilan itu bukan fokus utama nik, yang terpenting adalah hatimu. Kalo kamu selalu baik, orang lain nggak bakal ngeliat gimana penampilan kamu"

Niki tersenyum "iya ma aku ngerti"

Flashback off




•••





Senyum niki mengembang kala mendapati hoseok sudah menunggu di samping mobilnya. Hoseok pun melambaikan tangannya dengan senyum tak kalah lebar.

Dear God | Ni-Ki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang