Eunbi menatap beberapa amplop berbeda warna. Ia menemukannya di laci meja belajar niki.
"Eunbi"
"Jung kemarilah"
Hoseok mendekat dengan langkah gontai. Dilihatnya sebuah amplop berwarna merah muda di tangan eunbi.
"Ini untuk kita"
Hoseok mendudukkan dirinya di samping eunbi lalu mereka berdua membuka amplop itu perlahan.
Untuk Papa Hoseok dan Mama eunbi yang aku sayangi.
Sebelumnya aku minta maaf jika tulisanku sangat berantakan hehe.
Aku bingung harus menulis dari mana, yang jelas aku sangat sangat menyayangi kalian berdua. Aku bersyukur terlahir sebagai bagian dari keluarga kecil ini.
Papa, mama, saat kalian membaca surat ini pasti aku sudah pergi kan?. Aku berharap kalian tidak bertengkar lagi. Aku rindu saat-saat dimana kita menghabiskan waktu bersama.
Terimakasih atas semua yang telah kalian berikan padaku. Maaf jika selama ini aku membebani kalian :)
Aku berdoa semoga kita bisa bertemu di kehidupan selanjutnya sebagai keluarga yang lebih harmonis.
Aku menyayangi kalian lebih dari apapun.
Dari Niki
Eunbi melipat kembali surat itu dengan mata berkaca-kaca.
"Kita juga sayang kamu niki"
Sepulang sekolah junghwan, zoa dan zeyu langsung menuju ke rumah niki setelah mendapat telfon dari eunbi. Mereka hanya bertiga karna dahyun belum terlihat semenjak pemakaman niki berlangsung.
"Selamat siang tante"
Eunbi tersenyum simpul "siang, ayo masuk"
Ketiganya kembali merasakan sesak kala menginjakkan kaki di lantai rumah ini. Aroma kesedihan masih sangat terasa.
"Kalian duduk sebentar ya"
"Iya tante"
Tak lama kemudian, eunbi kembali membawa tiga buah minuman di atas nampan dan juga amplop?.
"Maaf, tante hanya bisa menyediakan ini"
"Gapapa tante"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear God | Ni-Ki ✔
Fanfiction"Tuhan, Seandainya aku diizinkan untuk bertahan sedikit lebih lama, Aku ingin menyatukan kembali orang tuaku dan membuka lembaran baru bersama mereka"