"Selamat pagi sayang"
"Pagi"
Hoseok mendekat ke arah niki. Dia sudah rapih menggunakan setelan kantornya.
"Niki papa berangkat dulu. Papa janji nggak bakal pulang sampai malem"
Niki mengangguk sekilas.
Hoseok tersenyum lalu mengecup kening niki "baik-baik ya nak. Kamu sama mama dulu"
"Iya pa"
"Bi aku berangkat"
Eunbi sedikit tertegun tapi setelahnya mengangguk "iya"
Niki tertawa kecil melihat raut wajah eunbi.
"Kok ketawa?" Tanya eunbi heran.
Niki masih tertawa kecil "ekspresi mama lucu"
Eunbi menghela nafas "mama udah ngerasa asing aja. Terakhir kali papa mu pamit sama mama nggak tau kapan"
"Mama sama papa kenapa bisa gitu sih?"
Eunbi tersenyum samar "hubungan kita dari jaman muda terlalu mulus. Makanya lama kelamaan kita ngerasa jenuh dan keputusan akhir... seperti yang kamu lihat kemarin-kemarin"
"Tapi kan aku yang jadi korbannya" niki mengerucutkan bibirnya.
"Maaf ya. Mama ngaku kalo tindakan kita emang salah banget"
"Tapi aku nggak bisa benci sama kalian. Aku cuma kesel denger kalian berantem terus" ucap niki masih dengan mode kesal.
Eunbi tersenyum "makasih kamu nggak benci kita. Ayo kita mulai dari awal lagi" eunbi mengulurkan jari kelingkingnya.
Niki tersenyum lebar lalu menautkan jari kelingkingnya "janji"
"Ternyata kamu masih lucu juga nik kayak bayi"
"Ihh aku kan udah SMA"
Eunbi tertawa kecil "tapi mama liat kamu masih bayi loh"
"Maa"
Eunbi mencubit pipi niki gemas.
"Oh ya, kata dokter kim besok kemoterapi pertama. Kamu siap kan?"
"Siap kok" jawab niki sedikit ragu.
Eunbi menggenggam tangan niki "nggak usah takut. Kan ada mama yang nemenin"
Niki mengangguk. Dia menggaruk kepalanya yang terasa gatal.
"Eh?"
Eunbi langsung merampas helaian rambut di tangan niki "sini mama simpen"
"Itu-"
Ceklek
Dokter kim tersenyum "selamat pagi niki. Kita check up dulu ya"
"Baik dokter"
Eunbi bernafas lega. Setidaknya perhatian niki teralihkan karna kedatangan dokter kim.
"Niki udah siap kan besok kita mulai kemoterapi"
"Siap dokter"
Dokter kim mengulas senyum "anak hebat. Makanannya harus habis ya niki supaya kamu bertenaga"
Dokter kim mulai memeriksa tekanan darah dan lain-lain.
"Syukurlah keadaanya tetap stabil. Nyonya jung tolong perhatikan niki dengan baik. Kalau begitu saya permisi"
"Baik dokter, terimakasih banyak" jawab eunbi.
"Sama-sama"
Seperginya dokter kim, niki mendecak sebal "aku nggak suka bubur rumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear God | Ni-Ki ✔
Fiksi Penggemar"Tuhan, Seandainya aku diizinkan untuk bertahan sedikit lebih lama, Aku ingin menyatukan kembali orang tuaku dan membuka lembaran baru bersama mereka"