15. Ikhlaskan

1.6K 334 39
                                    

Eunbi terkejut saat mendapati niki dengan mata sembab.

"Niki kamu kenapa sayang?" Tanyanya khawatir.

"Ma, yurim..."

Eunbi langsung membawa niki ke dalam pelukannya. Air mata niki kembali meluncur bebas.

"Yurim ma hiks..."

"Ikhlasin ya nak. Sudah waktunya dia istirahat"

"T-tapi aku belum sempet ngasih hadiahnya hiks..."

Eunbi mengertakan pelukannya, membiarkan niki menumpahkan semua kesedihannya.

"Kamu harus ikhlas nak supaya yurim tenang disana"

Niki menatap eunbi "mama juga"

Ia menggenggam tangan eunbi "mama juga harus ikhlas dan tegar kalau waktu istirahatku sudah tiba"

Hati eunbi mencelos. Tapi apa yang dikatakan niki benar, dia harus mempersiapkan hatinya dari sekarang. Meskipun jauh dilubuk hatinya dia tak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi.

Eunbi mengangguk sekilas "mama akan mencobanya nak"

Niki kembali memeluk eunbi "aku sayang mama"

"Mama juga sayang kamu nak"





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kemoterapi kali ini tetap berjalan lancar seperti biasa meskipun perasaan niki benar-benar buruk. Dia sangat menyesal karna terlambat bertemu yurim.

"Ma aku pengen ke taman sebentar boleh? Tapi aku pengen sendirian"

"Tapi–"

"Ma please" ucap niki memohon.

Eunbi menghela nafas "oke. Mama tungguin di cafe deket situ ya"

Niki mengangguk.

Tak butuh waktu lama, keduanya sudah sampai di taman.

"Niki nanti kabarin mama kalau mau pulang"

"Iya"

Eunbi mengecup kening niki sekilas "jangan dipikirin terus, mama khawatir kamu ngedrop"

"Iyaa ma"

Setelah itu ia turun dari mobil lalu melambaikan tangan kepada eunbi.

Suasana sore ini cukup ramai mengingat cuaca yang sedang bagus untuk bersantai. Meskipun sedang berada di keramaian tapi niki merasa sepi.

Dear God | Ni-Ki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang