1' 11

1.3K 248 23
                                    

Catatan untuk masa depan

RAKA

"Yaka..." Oceh Luna sejak tadi.

"Apa sayang..."

Dan jawaban dia selalu sama. Cuma ketawa kecil, seakan ada hal besar yang ingin dia ceritakan tapi belum menemukan waktu yang tepat.

"Sayang." Untuk kesekian kalinya, saya selalu deg-deg-an di pangggil 'sayang' oleh Luna

Ku kecup bibirnya, "Iya sayang." Jawabku parau

"Kamu bilang kita harus memperbaiki diri buat jadi calon ayah dan ibu." Saya mengangguk

"Memangnya apa yang perlu kita perbaiki?" Tanyanya polos

Ini sudah larut malam, biasanya jam segini Aluna sudah tidur pulas tapi sejak siang tadi entah kenapa wajahnya seakan mengudara memikirkan sesuatu yang terasa amat besar.

"Islam." Jawabku sambil memainkan rambut panjangnya

"Kenapa Islam?"

"Sayang, orang tua itu harus bisa banyak hal. Tugas orang tua dalam Islam itu menjaga. Apalagi sebagai Suami."

"Menjaga?"

Saya mengangguk lagi. "Menjaga dari Api Neraka. Makanya Allah bilang dalam Al-Qur'an jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."

"Sayang, Raka mau jagain Luna dari itu. Raka mau kita saling bekerja sama dalam hal ini. Raka pengen Luna pake jilbab biar gugur pertanyaan Raka di akhirat, dan Raka mau Luna pake jilbab biar gugur juga pertanyaan buat Luna nanti."

"Ajarin Luna buat terbiasa, mau?" Tanyanya sangat lembut. Saya tersenyum menatapnya dan memeluk bibirnya dengan bibirku

"Tadi, Luna ketemu seseorang katanya menikah itu harus ada Visi dan Misinya."

"Terus?" Tanyaku

"Ayo kita buat visi dan misi buat kita kedepannya." Ajaknya dengan semangat.

"Boleh." Ucapku.

Dia turun dari kasur dan mengambil buku kecil memberikanku sesobek kertas beserta pulpennya.

"Raka tulis apa yang pengen Raka capai bersama Luna." Katanya.

"Dan Luna tulis apa yang pengen Luna capai bareng Raka."

Saya tersenyum, melihat wajah anggunya yang sedang memikirkan apa yang sedang mau ia tulis.

Visi Misi Raka
1. Pengen Luna pake jilbab
2. Pengen Luna jadi wanita yang tangguh dan kuat
3. Pengen Luna jadi Ibu yang hebat
4. Belajar mengenal Islam bersama
5. Pengen 24 jam bareng Luna terus

"Aku udah nih." Ucapku seraya menyerahkan sobekan kertas.

Dia buru-buru membacanya dan langsung cemberut ke arahku.

"Lho kenapa?"

"Semuanya tentang Luna." Ucapnya

"Iya, karena yang Raka miliki cuma Aluna aja." Jawabku sambil senyum. Dia langsung memukulku dengan bantal. "Ish, gombal!" Ujarnya.

Saya tertawa dia juga, bersama lolongan Anjing kami asik membaca Visi Misi.

VISI DAN MISI ALUNA RATU AZ-ZAHRA
1. PENGEN S2 DI JERMAN
2. PENGEN PUNYA TANAH YANG LUAS
3. PENGEN PUNYA RUMAH DI HUTAN
4. PENGEN PUNYA OBSERVATORIUM SENDIRI
5. PENGEN PUNYA ANAK YANG LUCU-LUCU

Aluna dengan terniat banget nulis semua list nya dengan huruf Kapital seakan nunjukin kalau kedepannya dia ingin bersungguh-sungguh capai itu.

"Semuanya tentang Dunia." Ujarku, lalu menciumi wajahnya berkali-kali. Di hidung di mata di pipi dan terakhir melumat bibir menawannya.

"Ish Raka..." Pekiknya saat saya sedikit jail menggigit bibir bawahnya.

"Emang nya nggak boleh kalau tentang Dunia?" Tanya Luna sambil memegangi bibir bawahnya.

"Boleh kok. Setiap hal boleh di lakukan selagi gada larangan. Tapi alangkah lebih baiknya kalau sambil di barengi dengan niat ibadah."

"Emang bisa?" Tanyanya lagi

Saya mengangguk. "Kayak misal Luna pengen punya Observatorium sendiri dengan niat menambah rasa Syukur di diri Luna."

Dia memincingkan matanya.

"Emang bersyukur itu Ibadah?"

"Ya sayang, sesuatu yang amat berat di lakukan itu namanya Ibadah. Kayak Aluna yang sampe nangis-nangis ngerjain Tugas kuliah itu Ibadah."

"Heh... Masa sih?" Pekiknya seakan tidak percaya.

"Iya sayang, bahkan Luna tahu nggak. Kalau menuntut Ilmu itu salah satu jalan tercepat menuju Surga."

Mengeja RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang