Ini cerita pertama Author. Maaf jika ada keliru, typo, atau kata kata yang kurang dimengerti.
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Ada kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan, dan ada pula kesedihan yang tak bisa dibicarakan"
ALISYA CAROLINE
---0o0---
Hari ini, Hari pertama masuk kembali ke sekolah setelah liburan tengan semester. Ini adalah semester 2, dan Alisya sudah siap dengan seragam kebanggaannya.
Seharusnya hari ini Lisya mengikat rambutnya, tetapi karena tidak ada upacara Lisya memilih mengurai rambutnya ditambah dengan bandana pink nya.
"SYA! SARAPAN DULU!" tegur Diana ketika melihat Lisya sudah memakai tas dan sepatunya.
"Bunda, ini hari pertama aku masuk sekolah. Aku ga mau telat, nanti aku sarapan di kantin kok! Janji deh!" ujar Lisya dengan menunjukan jari kelingkingnya sambil tersenyum.
Diana membalas jari kelingking Lisya, sebagai tanda setuju.
"Aku berangkat dulu ya Bun!" ujar Lisya sambil mencium pipi sang Bunda.
"HATI-HATI!" Teriak Diana dari dalam pintu.
Hanya butuh 20 menit untuk Lisya sampai di SMA CENDRAWASIH. Lisya menebarkan senyuman kepada orang-orang yang menyapa nya. Lisya memang sangat ramah, walaupun begitu Lisya akan terlihat seperti Iblis jika tidak menyukai seseorang.
"YAAMPUN KANGEN ANJIR!" teriak siswa yang memakai kecamata yang mengikat rambutnya.
Dia adalah Laudia, sahabat sekaligus teman sebangku Lisya. Laudia juga memiliki sifat pecicilan sama seperti Lisya. Laudia tidak pintar, tidak juga bodoh. Jika kalian ingin melihat orang idiot, lihatlah Laudia.
"Iya sumpah ih gue juga kangen!" ujar salah satu siswa yang memiliki wajah kalem.
Dia adalah Disya. Disya juga salah satu sahabat Lisya. Disya adalah manusia paling kalem diantara Lisya dan Laudia. Disya juga yang paling banyak mengoleksi mantan.
Lisya, Laudia, dan Disya bersahabat sejak SMP. Mereka duduk di kelas yang sama semenjak kelas 7. Bayangkan betapa muak nya mereka yang selalu bertemu setiap hari.
Perlu kalian ketahui, teman dekat Lisya sangat banyak tetapi yang Lisya anggap sahabat hanya Disya, Laudia, Erlan, dan Alin. Selebihnya hanyalah teman dekat Lisya.
Erland Prasetya cowok yang memiliki kepribadian dewasa. Dan sangat cocok dijadikan untuk tempat curhat. Siapapun yang curhat kepada Erland, pasti akan mendapat saran yang begitu bijak.
Alindya Syakib cewek pintar dan tidak pernah memperhatikan fashion. Cewek yang selalu bercita-cita menjadi dokter. Dan sekarang menjadi gila karena selalu bermain dokter-dokteran bersama Laudia dan Erlan.
Gavindra Putra memiliki tubuh yang gemuk, tidak pintar dan juga sangat bodoh. Mungkin Gavin paling receh diantara teman-teman Lisya yang lain.
Maura Aurellia ini adalah manusia paling estetik. Setiap foto pasti selalu enak dipandang. Maura juga memiliki rambut sebahu, dan memakai kecamata.
Putra Danendra Cowok tinggi dengan tubuh kurus. Putra Humoris, tetapi baperan. Walaupun begitu, tidak sedikit kaum hawa yang mengagumi nya.
Aulia Arizkia Cewek bermata coklat dan memiliki paras cantik. Mungkin Aulia adalah cewek seperti di novel-novel, tetapi Aulia Arizkia adalah cewek yang selalu bertingkah konyol.
Mungkin hanya Disya, Laura, Erlan, Anin, Gavin, Maura, Putra, dan Aulia yang selalu bersama dengan Lisya. Mereka semua salah satu alasan Lisya semangat pergi ke sekolah.
---0o0---
Hari ini sungguh membahagiakan. Satu sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar, mereka pergi ke sekolah hanya untuk mengembalikan buku paket semester satu dan mengambil buku paket semester dua.
Jam sudah menunjukan pukul 10:00 itu tanda nya sudah memasuki jam istirahat. Walaupun tidak belajar, semua siswa diwajibkan untuk diam di kelas. Mau tidak mau Lisya, Disya, Laudia, Erlan dan Anin diam di kelas. Semua kelas ditugaskan untuk membersihkan kelas masing-masing. Bohong sekali jika Lisya dkk membantu membersihkan kelas, mereka hanya duduk sambil bergibah.
"Kantin ga? Gue kangen es mbae!" ujar Lisya semangat. Pasalnya sudah lama ia tidak menikmati es yang menjadi favorit nya di sekolah.
"Dasar gila. Es mulu kerjaan lo!" semprot Alin.
"Awas ya lo Lin! Kalau mendadak beli es mbae!" ujar Lisya lagi. Selama bersekolah disini, Alin lah yang selalu cerewet jika teman-teman nya meminum es. Padahal ia sendiri sering minum es.
"MBAE!!! ALIN GA BOLEH BELI ES NIH SAMA LISYAAA!!"
PENGADUAN.
ALIN GILA
"MBAE!! ALIN YANG LARANG-LARANG LISYA BELI NIH!"
"HEH MALU MALUIN BANGET SIH. BUKAN TEMEN GUE!" ujar Erlan.
"Emang gue anggap lo temen?" respon Lisya menusuk.
"Sialan."
Setelah mereka memesan minuman dan makanan. Mereka duduk di meja paling pojok. Itu memang tempat favorit mereka, tidak ada yang berani makan disitu.
"Anjir itu cowok cakep amat," ujar Lisya tanpa sadar.
"Yang mana Sya?" tanya Laudia penasaran.
Spontan Lisya menunjuk salah satu siswa yang sedang duduk bersama ketiga temannya.
"Itu yang sebelah Brian," ujar Lisya tanpa mengalihkan pandangan.
"Oh, itu mah Arnold!" ujar Erlan ikut-ikutan.
Lisya menatap Erlan secara intens "Wah kok lo ga bilang sama gue kalau lo kenal sama cogan?"
"Gue kenal karena dia anggota uks," ujar Erlan acuh.
"LAN MASUKIN GUE JADI ANGGOTA UKS SEKARANG!"
-----0o0-----
Gimana sama bagian satu?
Seru ga?
Jangan lupa vote komen ya
Aku tunggu komentar kalian di setiap paragraf :)Mau tau cara buat aku bahagia?
Vote komen doang kok
KAMU SEDANG MEMBACA
MISERABLE LOVE
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _________________________________ ALISYA CAROLINE Semua orang mungkin mengenalnya. Alisya memiliki sikap yang bawel, pecicilan, dan tidak bisa diam. Ia juga termasuk anggota osis di sekolahnya. Cita-citanya adalah kaya tan...