Bag•25

9 3 0
                                    

Ini cerita pertama Author. Maaf jika ada keliru, typo, atau kata kata yang kurang dimengerti.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

-----0o0-----

Istirahat hari ini Lisya tidak pergi ke kantin karena kakinya masih sakit, ia memilih diam dikelas ditemani David.

Sejak bel istirahat berbunyi, David segera melesat menuju kelas Lisya. Entah karena apa, mungkin David ingin menjahili Lisya.

"Sya sya!" seru David gemas ketika melihat Lisya yang sibuk dengan novelnya.

Lisya tidak menoleh, ia masih fokus dengan buku novelnya.

"Susu apa yang bikin bahagia?" tanya David walaupun tidak dijawab oleh Lisya.

Lisya menutup bukunya, "Gue taunya susu yang buat sedih!" ketus Lisya.

"Apaan?" tanya David.

"Susu bendera! Karena gue ga suka upacara bendera," ujar Lisya dengan kekehan.

David ikut terkekeh bukan karena teka-teki Lisya tetapi karena tawa Lisya. "Lo belum jawab teka-teki gue, susu apa yang bikin bahagia?"

"Ga tau," jawab Lisya pasrah.

"Dancow hadir merubah segalanya," David menyanyikan nada lagu tersebut dan dihadiahi pukulan dilengannya oleh Lisya.

"Anjir kok dipukul?" protes David tak terima.

"Abisnya lo gombal terus!" seru Lisya kesal.

"Sya?" panggil Eyra dari belakang.

Lisya menoleh kearah Eyra, "Kenapa Ra?" tanya Lisya ramah.

"Lo ga ke kantin?" tanya Eyra.

"Enggak. Lo mau ke kantin?" tanya Lisya balik.

Eyra mengangguk, "Tapi gue ga tau kantin dimana."

Lisya mengangguk mengerti lalu tatapannya beralih kepada David yang berada disampingnya, "Vid gue mau minta tolong boleh ga?"

David yang sedang fokus ke ponsel langsung mematikan ponselnya, "Apa Sya?"

"Beliin gue minum," ujar Lisya cengengesan.

David tersenyum lalu mengacak rambut Lisya gemas, sebelum pergi ke kantin.

"Eyra lo mau ke kantin kan? Lo bareng David aja, dia juga mau ke kantin!"

Eyra mengangguk lalu tersenyum bahagia, lain dengan David yang menatap Lisya datar. "Kok?"

"Vid! Eyra kan anak baru, dia juga sepupu gue. Jadi tolong anterin dia ke kantin ya?" ujar Lisya dengan menekankan kata tolong.

David menghela nafasnya kasar lalu segera pergi dari kelas Lisya yang diikuti oleh Eyra dibelakangnya.

Biasanya David akan berjalan santai, tetapi kali ini berbeda. Ia berjalan dengan langkah tergesa-gesa, David hanya tidak ingin berbicara dengan gadis yang terus mengejarnya dibelakang.

MISERABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang