Bag•7

20 18 8
                                    

Ini cerita pertama Author. Maaf jika ada keliru, typo, atau kata kata yang kurang dimengerti.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

---0o0---

Hari sudah kembali menjadi Senin. Hari yang malas untuk seorang Alisya Caroline. Selain ia harus panas-panasan saat upacara, ia juga harus panas-panasan saat olahraga.

Lisya sudah berada di sekolah, dan 5 menit lagi upacara akan dimulai. Lisya mulai melilitkan dasi dilehernya, agar ia tidak dihukum.

"KE LAPANGAN SEKARANG!" seru David yang sedang mengelilingi kelas untuk mengecek siswa yang belum ke lapangan.

Walaupun sudah ada bel tetap saja masih ada yang belum ke lapangan itu yang membuat David harus mengelilingi kelas.

Kelas 11 IPA 1, letaknya dekat dengan lapangan namun belum ada satupun siswa dari kelas itu memasuki lapangan. Itulah kelas Lisya, harus menunggu David kerja dua kali.

"Ke lapangan woi," teriak Alvin. Jika Alvin sudah berteriak, sudah dapat dipastikan bahwa Alvin mendapat teguran lagi dari Mrs. Bunga.

Dengan segera, semua anak kelas 11 IPA 1 keluar untuk menuju lapangan. Mereka mulai berbaris, seperti biasa setiap upacara akan ada kata-kata 'yang pendek di depan!'

Bahkan Lisya sampai muak, baris di barisan depan pada saat kelas 10. Untung teman sekelasnya yang sekarang jarang menyuruhnya untuk baris di depan, karena Lisya akan memberi alasan bahwa ia tidak sarapan.

Upacara dilakukan dengan sangat tertib, walaupun ada beberapa yang tidak bisa diam termasuk Lisya dan Laudia. Jangan tanyakan Disya dimana, karena Disya selalu baris di depan alasannya sepele karena tidak mau diganggu oleh Lisya dan Laudia.

Upacara selesai, namun siswa belum diperbolehkan meninggalkan lapangan. Karena akan ada penguman dari pembina Osis.

"Mohon maaf saya minta waktunya sebentar," ujar Mrs. Bunga.

"Saya ingin menyampaikan bahwa minggu depan SMA Cendrawasih akan mengadakan pentas seni. Pentas seni ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu. Sekolah merencanakan akan mengundang Feby Putri dan Devano Danendra, dan saya meminta untuk setiap kelas memberikan penampilan entah itu menyanyi, menari, berpuisi, drama, atau apapun itu."

"Nanti akan ada Osis yang memberi formulir ke setiap kelas dan formulir dikumpulkan besok. Untuk biaya, setiap siswa diperkenakan biaya 20ribu perorang, dan Sekolah berinisiatif untuk mengundang orang luar. Jadi pentas seni diadakan secara umum. Jika ada orang luar sekolah yang ingin mendatangi pensi diwajibkan membeli tiket kepada panitia osis. Penjualan tiket akan dilaksanakan hari Rabu sampai tiket habis. Sampai sini ada pertanyaan?"

Salah satu siswa mengangkat tangan, "BU SISWA CENWA DAPET TIKET GA?"

"Dapat. Tiket khusus, ada yang ingin ditanyakan lagi?"

"Jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi. Silahkan kembali ke kelas masing-masing dan selamat belajar." ujar Mrs Bunga mengakhiri pembicaraannya.

"LISYA DAVID!" panggil Pak Zaki yang berada di ruang guru.

"Ada apa Pak?" tanya David.

MISERABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang