bag•14

9 5 0
                                    

Ini cerita pertama Author. Maaf jika ada keliru, typo, atau kata kata yang kurang dimengerti.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

-----0o0-----

Acara pentas seni semakin ramai karena David menyatakan perasaannya kepada Lisya, Lisya pun dibuat mati kutu karena sulit untuk mengatakan iya.

Walaupun ini sandiwara, tapi entah mengapa Lisya merasa jantung nya berdebar lebih kencang.

"Sya? Lo mau jadi pacar gue?" ujar David sekali lagi.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!" sorak siswa SMA Cendrawasih.

Lisya tersenyum lalu mengangguk, "iya Vid gue mau."

David lalu tersenyum, senyuman itu bukan senyum terpaksa melainkan senyum tulus.

"ADUH GIMANA? DAVID SO SWEET BANGET YA? KITA LANJUT KE ACARA SELANJUTNYA!" ujar Disya sebagai pembawa acara.

Setelah mengembalikan mic, David duduk tepat disamping Lisya dan Lisya ada dipertengahan antara David dan Putra. Hanya Laudia dan Lisya yang menyadari raut wajah Putra yang merasa tak nyaman.

---0o0---

Arnold, Brian, Alden, dan teman sekelasnya yang lain duduk dibangku belakang sepertinya mereka memang sengaja duduk dibarisan belakang. Disebelah Arnold juga terdapat Lia yang jalan dengan Arnold waktu itu.

"Anjir Kak David sama Lisya? Pacaran?" heboh Alden saat penampilan David selesai.

"Kak David romantis," sahut Brian menyetujui ucapan Alden.

Arnold hanya menatap Lisya dan David dari arah belakang, entah mengapa ia merasa risih. "Alay," cibir Arnold yang mampu didengar oleh Brian, Alden, dan Lia.

Brian dan Alden saling menatap karena ada yang ganjil dari sikap Arnold sekarang, Arnold biasanya tidak pernah komentar tentang apapun tapi kejadian ini membuatnya mencibir tanda tak suka.

"Ngapa lo? Iri karena ga bisa kaya Kak David?" sembur Alden lalu disusul tawa oleh Brian.

"Kamu suka sama Kak Lisya Ar?" tanya Lia yang menyimak percakapan ketiganya.

Arnold tidak menggubris pertanyaan Lia, ia hanya diam dan menatap lurus seakan-akan menikmati acara pentas seni.

---0o0---

Acara pentas seni SMA Cendrawasih sudah selesai. Lisya memutuskan untuk pulang bersama Diana dan Lion, Lisya juga tidak lupa izin kepada teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu.

"Adek Abang udah ga jomblo Bun!" seru Lion sambil menyetir mobil.

Diana hanya terkekeh, "Bunda ngerti masa remaja kok. Bunda bolehin kamu pacaran tapi jangan kelewat batas ya," nasihat Diana lembut.

Diana memang sosok Bunda yang paling pengertian, "Iya Bunda."

"David ketua osis Sya?" tanya Lion penasaran.

MISERABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang