Ini cerita pertama Author. Maaf jika ada keliru, typo, atau kata kata yang kurang dimengerti.
Cerita ini hanya fiktif belaka
Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Aku mencintainya sederas hujan dan dia memilih menghindar dan berteduh tanpa melihat kearahku.
ALISYA CAROLINE
---0o0---
Sesuai dengan ucapan David tadi, kelas Lisya benar-benar freeclass. Mereka hanya diberi tugas, namun tidak dikerjakan. Mereka lebih memilih bercanda, bergosip, berpacaran, dan pergi ke kantin.
Kelas 11 IPA 1 memang berbeda dari kelas lainnya. Mungkin diluar sana jurusan IPA terkenal dengan murid-murid yang disiplin dan kutu buku, tetapi lain lagi dengan kelas 11 IPA 1. Kelas yang selalu mendapatkan masalah, kelas yang selalu menjadi pusat perhatian. Walaupun begitu, jangan ragukan kemampuan otak mereka.
Lisya, Disya, dan Laudia memilih untuk menghabiskan waktu freeclass di kantin. Mereka memilih kantin karena jam belum menunjukkan jam istirahat, artinya kantin akan sepi.
"Lo yang pesen deh Di," suruh Laudia kepada Disya.
"Ya udah. Kalian mau apa?" tanya Disya dengan nada malas.
"Gue bakso sama es jeruk," ujar Lisya.
"Gue samain!" seru Laudia.
Dengan cepat Disya pergi untuk memesan makanan, sebelum kantin berubah menjadi pasar.
"HEH KE KANTIN GA NGAJAK-NGAJAK!" ucap Rahmat dengan toa.
Rahmat adalah teman sekelas Lisya, dan Rahmat terkenal sebagai cowok friendly dan berhati baik. Walaupun begitu, Rahmat tetap saja menyebalkan karena selalu mengganggi Disya.
"Mat, ga pesen makanan?" tanya Lisya basa-basi.
Lalu Rahmat melihat ke sekeliling seperti sedang mencari seseorang, "LAU. PESENIN GUE BAKSO SATU!" seru Rahmat.
"PESEN SENDIRI!" sinis Laudia.
Setelah pesanan makanan datang, Bel jam istirahat bunyi menandakan kantin akan menjadi ramai. Walaupun begitu, Lisya tidak pergi dari tempatnya.
Di kantin meja pojok kini bertambah menjadi Lisya, Disya, Laudia, Erlan, Alin, Gavin, Putra, Maura, Aulia, Rahmat. Rahmat tidak balik ke kelas dengan alasan di kelas pasti sepi.
Erlan tiba-tiba menunjukkan poselnya kpada Laudia, "Sumpah Lau! Kayanya si ini cocok ya sama si ini! Kita kiyut banget!" seru Erlan heboh.
"Iya anjir. Cute banget! Ini uke nya! Ini seme nya!" jawab Laudia antusias.
Erlan dan Laudia bukan gay atau lesbi. Mereka hanya menyukai couple boy love karena menurut Erlan dan Laudia, mereka sangat lucu.
"Putra sama David juga cocok ya Lau kalau dijodohin!" ujar Erlan tiba-tiba.
"Iya anjir cocok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MISERABLE LOVE
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _________________________________ ALISYA CAROLINE Semua orang mungkin mengenalnya. Alisya memiliki sikap yang bawel, pecicilan, dan tidak bisa diam. Ia juga termasuk anggota osis di sekolahnya. Cita-citanya adalah kaya tan...