"Meng Hao!" pikir Wang Tengfei, matanya langsung bersinar dengan cahaya misterius. Ia merasakan tusukan rasa sakit yang tiba-tiba dari jari telunjuk tangan kanannya. Jari itu hitam pekat, dan di dalam, terlihat ada aura hitam yang berdenyut.
Bertemu Meng Hao di sini bukanlah sesuatu yang bisa diduga oleh Wang Tengfei. Bertahun-tahun telah berlalu, tetapi ia langsung mengenalinya. Meng Hao adalah kultivator terkutuk dari Negara Zhao yang telah mencuri warisannya dan menghancurkan semua rencananya yang telah disusun dengan cermat!
Begitu melihat Meng Hao, napas Wang Tengfei menjadi cepat. Ia berasumsi bahwa Meng Hao menghilang bersama dengan Negara Zhao. Bagaimana mungkin ia bisa menduga bahwa Meng Hao akan tiba-tiba muncul di sini? Dan juga, berada dalam kelompok Sekte Pedang Soliter? Berbagai pikiran melintas di kepalanya selama beberapa saat. Kemudian, ia memulihkan ketenangannya dan membuang muka.
"Karena dia ada di sini," pikir Wang Tengfei. "Aku harus mencari kesempatan untuk mengorbankan dia ke jari beracunku." Ekspresinya tenang, ia perlahan mulai menunjukkan pengabaian yang sama, seperti yang ia lakukan pada Meng Hao bertahun-tahun yang lalu. Seolah-olah ia akan selamanya berada di atas Meng Hao, baik itu di Negara Zhao atau pun di Wilayah Selatan. Ia tidak peduli sama sekali tentang Meng Hao. Ia adalah anggota Klan Wang. Ia adalah Sang Terpilih. Ia lebih unggul, dan untuk Meng Hao, tidak peduli hubungan apa yang ia miliki dengan Sekte Pedang Soliter, baginya Meng Hao tidak lebih dari seekor serangga.
Ia memiliki ketampanan yang luar biasa dan temperamen yang sempurna. Ia berdiri di sana, perlahan menjadi pusat perhatian. Ia tersenyum tipis, dan ekspresinya acuh tak acuh. Pengabaian terhadap Meng Hao yang ada di hatinya perlahan berubah menjadi cemoohan dan kesombongan. Ia mendongak, dan tampaknya, baginya Meng Hao bukan siapa-siapa dan bisa dihancurkan dengan sekejap.
Pada saat yang sama, Wang Xifan agak mengernyit. Ia menatap Meng Hao lagi, dan sebuah ekspresi misterius muncul di matanya. Sebuah senyuman tersungging di sudut mulutnya. Itu adalah senyuman yang mirip dengan senyum Wang Tengfei, dipenuhi dengan cemoohan karena pengabaian.
Sekarang ia teringat kejadian bertahun-tahun lalu. Ia ingat semut ini adalah serangga yang hampir ia hancurkan di puncak Gunung Timur Sekte Reliance, tapi dihentikan oleh He Luohua.
"Menarik," katanya sambil terkekeh. Kata-katanya tidak menggema, dan hanya bisa didengar oleh Wang Tengfei. "Jadi, kita bertemu lagi dengan anak kurang ajar ini. Tengfei, sekarang adalah kesempatanmu untuk mengakhiri masalah dari tahun-tahun yang lalu. Bunuh dia, dan buktikan bahwa semua yang aku katakan itu benar. Kau adalah Sang Terpilih, dan dia tidak lebih dari seekor serangga."
Wang Tengfei tersenyum. "Aku sudah lama berhenti memikirkan semua hal yang terjadi waktu itu," katanya dengan dingin. "Tapi, aku benar-benar harus mengambil kepalanya." Ia menatap Meng Hao lagi, dan matanya dipenuhi dengan keyakinan akan kemampuan untuk membunuhnya. Ini akan semudah membalikkan tangan. Ia membuang muka, mengabaikan Meng Hao dan menatap ke kejauhan. Ia tampak berpikir lagi, seolah-olah sedang bergumul dengan suatu masalah di dalam hatinya.
"Jangan terlalu memikirkan banyak hal," kata Wang Xifan, suaranya lirih. "Kau harus mempercayai Chu Yuyan."
Wang Tengfei terdiam beberapa saat, lalu menggeram, "Jika aku tahu siapa itu, aku akan mencabik-cabiknya hingga lembut!!" Matanya dipenuhi dengan kebencian yang dingin dan tidak berperasaan, serta penghinaan. Niat membunuh bergolak darinya, jauh lebih intens daripada saat ia melihat Meng Hao. Masalah ini adalah sesuatu yang tidak bisa ia abaikan, sesuatu yang tidak bisa berhenti ia pikirkan.
Ekspresi Meng Hao sama seperti biasanya. Bertemu Wang Tengfei di sini bukanlah hal yang tidak terduga. Namun, itu secara alami menyebabkan berbagai emosi meluap di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Book 2 - I Shall Seal the Heavens
Fantasy[straight] [Terjemahan] Apa yang aku inginkan, Langit harus menyediakan! Apa yang tidak aku inginkan, sebaiknya Langit tidak punya! Ini adalah kisah yang berasal dari Pegunungan Kedelapan dan Kesembilan, dunia di mana yang kuat memangsa yang lemah...