Warisan Immortal Darah!
"Tanpa rupa, tanpa kata, api perang menggelora!
"Memisahkan awan, menuangkan hujan darah, menciptakan lautan yang memenuhi bumantara.
"Tangkap para dewa, bawa maju para pasukan, api melahap semua menara.
"Tempa semua roh dan garis keturunan menjadi sembilan kekuatan pembinasa!"
Kata-kata ini mengandung kekuatan sihir. Agar kekuatan bisa dilepaskan diperlukan basis kultivasi yang cukup, yaitu, Formasi Inti. Meng Hao sangat menyadari bahwa ia tidak mampu menggunakannya.
Namun, Jari Darah, Telapak Tangan Darah, dan Dunia Kematian Darah, tidak memiliki persyaratan basis kultivasi. Dengan energi spiritual yang cukup, itu bisa dilepaskan. Selain Hex Penyegel Iblis Kedelapan, ini adalah gerakan pembunuhannya.
Dalam melewati jalan yang ia tempuh hingga hari ini, Meng Hao telah menggunakan teknik Jari Darah beberapa kali. Itu jelas sangat kuat dan unik, mampu mengejutkan siapa pun yang melihatnya dilepaskan. Dunia di depan Meng Hao tampak merah, yang merupakan tanda dari Jari Darah. Meng Hao sudah lama terbiasa dengan dunia merah darah ini. Ia memandang Zhou Jie, dan tangan besar yang dibentuk oleh teknik sihir Sekte Black Sieve—Telapak Tangan Raksasa Awan Hitam—yang meraung ke arahnya.
Tangan itu sendiri tampaknya terbuat dari kabut berwarna hitam, namun juga terisi dengan Qi yang aneh. Saat mendekat, tangan itu tampak semakin membesar. Meng Hao bisa membayangkan bahwa sebentar lagi, tangan itu akan memenuhi seluruh pandangannya, dan menutupi seluruh dunia.
Itu membuatnya teringat kembali saat masih berada di Negara Zhao ketika Raja Revelation melayang di udara di atas Sekte Reliance, dan mengirimkan serangan telapak tangan ke daratan. Pada saat itu, ia terlalu lemah bahkan untuk berjuang. Telapak tangan menghancurkan Sekte Reliance, dan meninggalkan bekas tangan besar di bumi.
Tapi, sebuah cahaya merah samar telah muncul di langit, seperti pedang yang bisa memisahkan Langit dan Bumi. Cahaya itu membelah tangan menjadi dua, menyelamatkan Meng Hao. Dalam pikirannya, Meng Hao bisa melihat tangan besar itu turun ke arahnya.
Tentu saja, Zhou Jie sangat jauh jika dibandingkan dengan Raja Revelation. Namun, pemandangan hari ini sangat mengingatkannya akan kejadian waktu itu ....
Meng Hao tiba-tiba menyungginggkan bibir, tanpa kata; senyum tanpa suara. Ia mengangkat tangannya ke arah telapak tangan yang datang. Telapak tangan itu bertambah semakin besar saat mendekat, membawa angin kencang yang membuat pakaian dan rambut Meng Hao mencambuk ....
Meng Hao mengangkat ibu jari tangan kanannya, dan kemudian menebaskannya ke arah Telapak Tangan Raksasa Awan Hitam yang mendekat.
Tebasan ini seperti kilatan sinar yang menyilaukan di tengah kegelapan. Tebasan ini seperti cahaya terang yang terlihat saat membuka mata untuk pertama kalinya. Tebasan ini sama seperti yang digunakan oleh Raja Iblis untuk memotong serangan telapak tangan Raja Revelation. Tebasan ini ... adalah bukti pencerahan yang dialami Meng Hao di bawah telapak tangan besar di Sekte Reliance di Negara Zhao!
Aku kuat! Aku akan berdiri untuk melindungi diri!
Sebuah ledakan menderu memenuhi udara. Meng Hao berdiri di sana, tidak bergerak sedikit pun. Telapak tangan besar yang mendekat itu hanya berjarak tujuh inci darinya ketika sebuah retakan besar muncul, dimulai dari bagian atas jari tengah dan membentang ke bawah hingga ke seluruh telapak tangan raksasa. Kemudian retakan itu membesar, menjadi semakin lebar dan bertambah lebar. Meng Hao berdiri di sana dengan tenang, tanpa terluka sedikit pun, saat telapak tangan melewatinya. Angin meraung, menggoyang rambutnya dengan liar. Namun, di tengah cambukan rambutnya, matanya bersinar terang. Mata itu seperti sinar matahari di kegelapan malam. Siapa pun yang melihatnya akan mendapati cahayanya ... membutakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Book 2 - I Shall Seal the Heavens
Fantasy[straight] [Terjemahan] Apa yang aku inginkan, Langit harus menyediakan! Apa yang tidak aku inginkan, sebaiknya Langit tidak punya! Ini adalah kisah yang berasal dari Pegunungan Kedelapan dan Kesembilan, dunia di mana yang kuat memangsa yang lemah...