[end] Book 2 - I Shall Seal the Heavens

199 - Jalan Kesepuluh!

Saat ini, semua eksentrik Jiwa Baru Lahir di atas awan menyaksikan dengan mata berkelip. Jika tidak berada di Klan Song, mereka akan mengambil tindakan sejak awal. Mereka ketakutan, tetapi sudah membuat persiapan. Menurut mereka, Meng Hao seperti kura-kura di dalam toples. Ia tidak bisa melarikan diri bahkan jika ia menumbuhkan sayap.

Satu-satunya hal yang perlu mereka khawatirkan adalah Klan Song. Pentingnya Panduan Kondensasi Qi dari Kitab Roh Luhur itu sulit untuk dijelaskan. Sebenarnya, kebanyakan dari mereka tidak mengerti bagaimana mungkin berbagai sekte besar membiarkan saja kitab itu tetap berada di Sekte Reliance, dan memilih untuk tidak mengambilnya ....

Mata mereka berkelip saat menonton. Mereka tinggal menunggu Meng Hao keluar, dan bantuan dari sekte mereka tiba.

Namun ... mata Eksentrik Jiwa Baru Lahir dari Sekte Black Sieve berkelip dengan sesuatu yang lain, tidak terdeteksi oleh kultivator di sekitarnya. Slip giok yang ia hancurkan berisi detail yang berbeda dari yang lain. Ia tidak hanya menyampaikan informasi tentang Kitab Roh Luhur, tetapi juga berita bahwa ia telah menemukan Meng Hao.

Perintah telah dikeluarkan oleh Patriarch Sekte Black Sieve untuk mencari orang yang telah merebut Ultimate Vexation. Tentu saja berita tersebut belum disiarkan secara publik, dan pencarian mereka hanya dilakukan secara diam-diam. Oleh karena itu, kemunculan Kitab Roh Luhur bukanlah perkembangan yang baik untuk Sekte Black Sieve.

"Semua sekte sekarang memperhatikan dia," pikir kultivator Jiwa Baru Lahir Sekte Black Sieve, matanya berkelip. "Aku harus menangkapnya lebih dulu, sebelum semua rahasianya terungkap!" Sebuah senyuman dingin muncul di wajahnya. "Daratan Suci kuno tidak bisa menghalangi orang ini. Dia memiliki jimat keberuntungan dari Sekte Keberuntungan kuno. Dia bisa pergi ke mana pun di dunia ini." Ia adalah satu-satunya di antara kultivator Jiwa Baru Lahir yang tahu bahwa pecahan Kehendak kuno Pohon Dunia ini tidak mampu membuat Meng Hao terjebak di dalamnya. Meski begitu, ia tidak khawatir. Setelah Sekte Black Sieve mengetahui bahwa Meng Hao memiliki jimat keberuntungan, mereka telah menyiapkan banyak rencana darurat.

Di bawah pusaran awan, di dunia yang bersinar keemasan, Meng Hao menarik napas dalam-dalam. Ia menatap pria tua itu, yang berdiri hanya beberapa ratus meter darinya di atas puncak pohon.

Mereka dipisahkan oleh sembilan jalan, yang semuanya bersinar dengan cahaya keemasan. Tiga jalur sebenarnya tampak bersinar sedikit lebih terang dari yang lainnya.

"Bagaimana caraku memilih ...?" Meng Hao berdiri di sana sambil berpikir sejenak. Kemudian, sebuah cahaya dingin bersinar di matanya. Ia telah membuat dua pilihan sebelumnya, dan gagal dua kali juga. Ini adalah kesempatan ketiganya. Jika gagal lagi, ia tahu bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan keempat.

Sebenarnya, Meng Hao sudah menebak jalan mana yang benar untuk diambil. Itu adalah jalan yang sama dengan yang ia pilih sebelumnya. Jika seseorang benar-benar ingin berlatih kultivasi, mereka harus memiliki ketekunan, dan tidak mudah berubah pikiran. Ini adalah kunci untuk menapaki sembilan jalan di depannya.

"Tapi pilihan yang ada itu ... bukanlah pilihan yang lahir dari keinginanku ...." Mata Meng Hao berkelip dingin. Ia bergerak maju, dan ketika itu terjadi, semua kultivator Jiwa Baru Lahir di atas menyaksikan. Meskipun seluruh dunia dipenuhi dengan cahaya keemasan yang menyilaukan, penglihatan mereka dapat menembusnya untuk mengamati prosesnya.

Saat Meng Hao melesat maju, lima Pilar Dao Sempurnanya meledak dengan kekuatan yang tak terkalahkan di seluruh tahap Pembentukan Pondasi. Cahaya keemasan semakin tebal, dan kecepatannya meningkat.

Namun ... ia tidak memilih satu pun dari sembilan jalan itu. Sebaliknya, ia terbang ke udara dan ... melesat langsung ke arah pria tua berjubah abu-abu. Semua ini membutuhkan waktu untuk dijelaskan, tetapi sebenarnya terjadi dalam sekejap mata. Meng Hao benar-benar mengabaikan sembilan jalan dan muncul langsung di depan pria tua itu. Ia mengangkat tangannya, dan basis kultivasinya mendesir keluar. Seketika, Naga Api sepanjang enam ratus meter muncul dan kemudian menghantam pria tua itu.