178 - Seorang Teman Lama

231 43 1
                                    

Begitu masuk ke dalam topeng, jeli daging itu berteriak kencang.

"I-itu-itu ... Bendera Sembilan Makam Sungai Kuning!! Itu sudah memiliki tiga pita! Jahat! Sangat jahat!" Terlihat sangat gigih, jeli daging mendekati Patriarch Klan Li yang menganga. "Pak Tua, ternyata kau adalah inkarnasi jahat! Atas nama keadilan, aku akan mempertaubatkanmu! Kau tidak boleh seperti ini, itu tidak bermoral. Kau tidak akan menemui akhir yang baik dengan cara ini ...."

Meng Hao berdehem dan kemudian menyimpan kembali topeng itu. Ia menghela napas panjang, dan matanya berkelip tajam.

"Bendera Sembilan Makam Sungai Kuning?" Tenggelam dalam pikirannya sendiri, Meng Hao baru saja hendak terbang dari tempat persembunyiannya di hutan, tapi tiba-tiba berhenti. Ia menyembunyikan basis kultivasi dan memicingkan mata.

Basis kultivasinya berada di tahap Pembentukan Pondasi tingkat tengah, yang berarti ia bisa bertarung melawan Putra Dao. Namun, ia tidak punya alasan untuk melakukannya. Daerah ini adalah wilayah perbatasan antara Sekte Iblis Darah dan Sekte Pedang Soliter. Ia harus sangat berhati-hati, dan tidak memancing perselisihan apa pun. Ia memutuskan untuk tidak melupakan ini.

Setelah selang sekitar sepuluh hitungan, beberapa berkas cahaya berwarna-warni melintas di langit di atas. Sepuluh kultivator muncul, masing-masing berdiri di atas sebuah pedang terbang. Mereka semua mengenakan pakaian yang sama persis, dan terlihat sangat mengesankan dan berwibawa. Jalan yang mereka lewati menciptakan suara menderu di udara.

Dari sepuluh orang, tiga di depan adalah yang paling mencolok. Mereka mengenakan jubah hitam dan putih yang saling bertautan. Pedang bersarung diikat ke punggung mereka, dan aura pedang di bawah kaki mereka bersinar terang, tampak mampu mengiris apa pun dengan mudah.

Salah satu dari ketiganya adalah seorang pria yang tampak berusia sekitar empat puluh tahun. Ia berada di tahap Pembentukan Pondasi tingkat akhir, dan saat terbang, rambut hitamnya berkibar di sekelilingnya, sesekali diselingi helaian rambut putih.

Di belakangnya adalah seorang pemuda berusia sekitar tiga puluh tahun dengan bibir tipis dan ekspresi garang. Ia memiliki mata melengkung seperti burung phoenix merah yang memancarkan kedinginan. Ia sangat tampan, tetapi berdarah dingin. Pedang di bawah kakinya mengeluarkan tekanan dingin. Ia berada di tahap Pembentukan Pondasi tingkat tengah, dan tampak menjadi potret kekuatan yang mengagumkan.

Orang terakhir tampak berusia sekitar dua puluh delapan tahun. Wajahnya biasa saja, tapi ia memancarkan aura kebajikan. Ia hanya di tahap Pembentukan Pondasi tingkat awal, tapi matanya bersinar terang. Ia tampak dipenuhi dengan aura yang kuat.

Ketika Meng Hao melihatnya, pikirannya dibanjiri kenangan. Pria yang dipenuhi dengan aura kebajikan itu tidak lain adalah ... Senior Meng Hao dari Sekte Reliance, yang telah dibawa pergi oleh Sekte Pedang Soliter.

Tahun-tahun telah berlalu. Namun di sini, tepat di depannya, adalah Chen Fan. Ia teringat kembali pada hari mereka berpisah, dan sepertinya itu sudah sangat, sangat amat lama sekali. Sekte Reliance tidak ada lagi, dan Negara Zhao telah hilang. Meng Hao bertanya-tanya apakah Chen Fan masih orang yang sama seperti yang ia kenal sebelumnya.

Ia mengamati sekelompok orang itu dalam diam. Mereka semua adalah murid dari sekte nomor satu di Wilayah Selatan, Sekte Pedang Soliter. Bukan sesuatu yang aneh bagi Sekte Pedang Soliter untuk muncul di sini. Bagaimanapun, area ini adalah wilayah pertikaian antara Sekte Iblis Darah dan Sekte Pedang Soliter.

Meng Hao tahu tentang perselisihan terus-menerus antara dua sekte besar ini, serta pertempuran yang sesekali terjadi.

Saat sekelompok orang itu akan menghilang di kejauhan, ekspresi Meng Hao berkelip, dan ia melihat kembali ke langit.

[end] Book 2 - I Shall Seal the HeavensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang