.
.
.
.
.Januari, 2018.
Seorang pemuda menangis didepan pusara kedua orangtuanya. Beberapa orang berpakaian hitam sudah pergi beranjak dari tempatnya berdiri.
"Cio udah nak. Kita pulang ya sayang," sebuah tangan memeluk tubuh rapuh Cio, menatap sedih nisan sahabatnya.
Cio masih menangis, mengusap pelan nisan kedua orangtuanya, memanggil kedua orangtuanya, berharap mereka datang dan memeluk Cio. Namun, hampa yang ia dapat, orangtuanya sudah tenang disurga. Kecelakaan tadi pagi merenggut kedua orangtuanya, mereka berpamitan pada Cio untuk berangkat ke kanada. Namun, sialnya mobil mereka hilang kendali dan menabrak pembatas jalan saat menuju bandara.
"Cakra, bantuin mama bawa Cio"
Pemuda yang sedari tadi berdiri menolak mentah-mentah permintaan orang tuanya dan beranjak meninggalkan tempatnya.
"Nyusahin aja," ucapnya sebelum pergi.
Sang Ibu menggeleng, lalu kembali membujuk Cio untuk pergi.
"Tante... mama..."
"Iya sayang, ayo kita pulang."
Cio menggeleng, "Cio gak punya rumah, rumah Cio disini."
"Cio punya rumah, Cio tinggal sama tante. Papa Mama Cio, nitipin Cio sama Tante. Kita pulang ya nak?
Cio menoleh pada nisan kedua orangtuanya, mengusapnya kembali sebelum pergi beranjak dari duduknya bersama Ibu Cakra.
Di mobil Cakra sudah menunggu mereka dengan wajah masam.
"Kenapa gak mama tinggal aja dia disana?"
"Cakrawala!" Tegur sang Ibu menatap marah Cakra.
Cakra berdecak tak suka, memalingkan pandangannya, ia tak ingin menatap Cio yang masih menangis.
Sesampainya dirumah, Cakra kembali berdecak saat Ibunya membawa Cio masuk kerumahnya.
"Ngapain dia disini?"
"Cakra sayang. Cio tinggal sama kita, dia gak punya siapa-siapa lagi," Jelas sang Ibu.
"Kenapa harus tinggal sama kita? Rumahnya ada kan? Dia udah besar, dia bisa tinggal sendiri."
"Adiwangsa, diam dan masuk kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRACIO
FanfictionKetika Cakra bertemu Cio. "Pak polisi pak polisi culik aku dong~" "Jangan ikut demo dulu, lagi chaos" "Jangan jauh-jauh, disini aja!" "APA SIH? RIWEH AMAT LO!" Start : 27 Oktober 2020 End : -