Cakracio - 5.

1.1K 239 47
                                    

Hello!
.
.
.
.
.

"Anjir anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjir anjir. Goblok banget sih Cio. Kenapa jadi aku-kamu ke Cakra?"

Cio memukul-mukul mulutnya pelan. Lalu mengusak rambutnya frustasi.

"Mau ditaruh dimana muka gue?"

Cio menghempaskan dirinya pada kasur empuk dibelakangnya.

Tok tok

"Cio? Boleh masuk?" terdengar suara Cakra dari balik pintu, membuat Cio reflek menoleh pada pintu kamarnya itu.

"Gak boleh" sahutnya.

"Oke, Cakra masuk"

Cio langsung merubah posisinya menjadi duduk, sesaat setelah Cakra menampakkan dirinya dari balik pintu.

"Kenapa masuk? Kan gak boleh"

Cakra mengangkat kedua bahunya acuh.

"Ini kan, kamar gue juga"

Cio mendengus. Dirinya masih kesal, menyerempet malu untuk bertatap muka secara langsung dengan Cakra.

"Lo ngeselin sumpah, Cakra. Tau gitu kenapa pake ijin?"

"Sebagai formalitas" jawab Cakra sekenanya. Ia membawa dirinya duduk diatas kursi meja belajar, menghadap Cio.

"Mau apa?" tanya Cio, merasa risih ditatap oleh Cakra secara intens sedari tadi.

"Well, Lo kenapa?" tanya Cakra.

"Hah? Gue ngapain?" tanya Cio balik.

Cakra menarik kursinya mendekat pada Cio.

"Maksud gue, lo kenapa marah-marah? Kayak bukan Cio yang gue kenal"

Cio terdiam. Benar juga, kenapa ia jadi marah-marah gini?

"Eum, gak tau"

"Gue kesal aja gitu" lanjutnya.

Cakra kembali menghela nafas. Entah sudah berapa kali ia menghela nafas, menghadapi sikap Cio.

"Gini, Cio" Cakra meraih kedua tangan Cio, merubah posisi Cio menjadi menghadap padanya.

"Gue gak tau lo marah karena apa. Gue gak tau dan gak mau tau, masalah anak tetangga yang lo bilang tadi. Gue gak peduli, Cio. Gue ngomong kayak tadi, karena gue peduli sama lo, gue gak pengen lo kenapa-kenapa"

"Lo gak kenal sama orang yang ngasih makanan ke lo tadi. Lo gak tau dia baik atau enggak, bisa aja dia mau jahatin elo kan? Makanya gue bilang kayak gitu. Paham kan, Cio?" jelas Cakra menggenggam kedua tangan Cio.

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang