Cakracio - 4.

1.1K 248 110
                                    

Hello!
..

Hello!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Cio mengayunkan kakinya pelan, melangkah pulang, setelah turun dari bis, didepan komplek rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cio mengayunkan kakinya pelan, melangkah pulang, setelah turun dari bis, didepan komplek rumahnya.

"Eh, nak Cio"

Langkah kakinya terhenti tepat di halaman rumahnya, sesaat setelah tetangganya memanggilnya.

"Iya, buk. Kenapa?"

"Ini dek, ibuk ada masak lebih. Di ambil ya, buat kalian makan" Sang tetangga tersebut menyodorkan sekotak makanan pada Cio.

Cio melangkah mendekati pembatas pagar antara rumahnya dengan rumah tetangganya itu.

"Makasih buk, jadi gak enak" ucap Cio, menerima sodoran makanan dari si ibuk.

Si Ibuk menepuk bahu Cio pelan, "Gak usah, gak enak gitu ih nak Cio. Tadi masaknya kelebihan"

Cio mengangguk, kembali mengucapkan terimakasih pada tetangga baik hatinya itu.

"Mas Polisinya ada, nak?"

Cio mengernyit. "Cakra, buk?"

"Iya, Mas Cakra, Polisi ganteng itu. Kok ibuk gak liat ya, lagi tugas ya?"

Cio tersenyum canggung. Rupanya, ada udang dibalik bakwan.

"Cakra lagi tugas buk" jawab Cio seadanya.

Si ibuk mengangguk-angguk paham.

"Sayang banget gak ketemu mas Polisinya, padahal mau saya kenalin sama anak gadis saya"

Cio menggaruk tekuknya pelan.

"Mungkin nanti ketemu, buk"

"Iya. Eh, ibuk nitip salam aja buat mas Polisi ya. Bilang, kalo mau cari pasangan, anak ibuk ada tuh. Cantik lagi"

Cio kembali mengangguk canggung.

'Kayak Cakra mau aja sama anaknya'

"Yaudah buk. Nanti salamnya, Cio sampaiin. Cio pamit ke dalam dulu ya"

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang