Cakracio - 6.

1.1K 220 118
                                    

Hello!
.
.
.
.
.

Sesuai rencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai rencana. Elang dan Darya turun untuk demo bersama teman-teman mereka yang lain.

"Udah semua? Udah kumpul?" tanya Elang pada salah satu temannya, yang bertugas mendata semua mahasiswa yang ikut turun.

"Aman, Lang"

Elang mengangguk, "Bang Jayden mana?"

"Gak tau, kayaknya masih diruang Bem"

Elang langsung melangkahkan kakinya menuju keruangan Bem. Ada yang ingin ia bicarakan dengan si ketua Bem.

"Elang, tunggu" Elang menghentikan langkah tepat di depan pintu masuk ruang Bem. Ia bisa melihat Cio yang tengah mengatur nafasnya, sepertinya pemuda kecil itu, habis berlari.

"Kenapa, yo? Gue sibuk nih"

Cio menegakkan badannya, menatap Elang dengan mata berbinar, "Gue mau ikut, Lang. Boleh ya?"

Elang menggeleng, "Lo tanya Darya noh. Gue ada urusan sama bang Jayden" ucap Elang menunjukkan Darya yang tengah santai duduk dibawah pohon.

Cio mengikuti arah telunjuk Elang. Lalu tanpa pamit, pemuda kecil itu pergi meninggalkan Elang.

Sementara Elang yang ditinggal, tak ambil pusing, pemuda itu membuka pintu ruangan Bem, dan masuk ke dalam.

"Darya, gue ikut ya?" Cio mendudukkan dirinya disamping Darya, sesaat setelah ia sampai di depan Darya.

"Enggak, Cio" jawab Darya seraya melepaskan belitan tangan Cio di lengannya.

Bibir Cio mengerucut.

"Ntar gue beliin permen milkita rasa stroberi deh"

"Lo kata gue bocah"

"Tiga deh permennya, Dar" bujuk Cio.

"Kagak"

"Lumayan, Dar. Tiga permen milkita, setara dengan segelas susu"

Darya merotasikan matanya jengah.

"Gak peduli, tetap gak mau"

"Ini tu permen susu mahal, Dar!"

Darya mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Cio. "Tiga, dua rebu aja, sok-sok mahal"

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang