Cakracio - 2.

1.4K 275 103
                                    

Hello!

..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"Elang bangun gak lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elang bangun gak lo!"

"ERLANGGA BANGUN"

"HEH ANAK KAMBING, BANGUN CEPAT!"

Teriakan Darya memenuhi seisi rumah. Sudah menjadi hal biasa, Darya adalah alarm penghuni rumah sederhana yang mereka sewa-bisa disebut ngekos, kontrak, atau apapun itu. Setiap pagi suara merdu dari teriakan Darya akan berkumandang tak henti-henti, sampai yang di bangunkan, bangun.

"Ah telinga gue, pagi-pagi udah teriak-teriak aja anak dino"

Cio mengusap telinganya, sembari mengumpulkan nyawanya yang hilang saat tidur semalam.

Cio menoleh pada seseorang disampingnya. Ia tak habis pikir, bisa-bisanya pemuda itu masih nyenyak tidur, tanpa terganggu oleh teriakan kencang Darya.

"Cakra, bangun. Mau apel pagi'kan?" Cio menepuk bahu Cakra pelan.

Hening, tak ada jawaban dari Cakra. Hanya suara Darya yang semakin menjadi.

"Cak, bangun" Dari tepukan berubah menjadi guncangan pelan.

"Hem..."

Cakra tak langsung bangun, melainkan merubah posisi tidurnya dari telungkup menjadi terlentang.

"Cak, cak, cak, cicak-cicak di dinding diam-diam merayap, datang seekor nyamuk—"


"CAKRA, CIO, BANGUN KALIAN PASANGAN HUMU!"


"—hap lalu ditangkap..."

"Asu! Kenceng banget itu teriakan, lebih-lebih dari teriakan emak gue"

Cakra bangun karena kaget oleh teriakan Darya.

"Lo juga, ngapain nyanyi?"

Cio menguap pelan, mengangkat kedua bahunya acuh.

"Gak tau, vibe-nya bagus aja buat nyanyi, backsound-nya teriakan Darya"

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang