Cakracio - 1.

2.2K 318 87
                                    


Hello!

..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"Pak, tolong kembaliin otak teman-teman saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak, tolong kembaliin otak teman-teman saya. Kasian isi kepalanya kosong, gak ada otaknya!"

Teriakan itu mengalihkan perhatian ratusan pasang mata dari depan kantor DPR, menatap pemuda kecil yang baru saja menyuarakan gagasannya sembari memegang karton berwarna putih, bertuliskan 'Turunin harga kosan!'.

Sebagian menatap jenaka, sebagian lain acuh, dan kembali menghadap depan, kembali menyuarakan gagasannya.

Pukulan pelan pada kepalanya membuat pemuda kecil itu menoleh dengan wajah masam pada lawan bicaranya.

"Kenapa? Gue bener'kan?"

"Bener kepala lo gundul!!" Semprot pemuda dengan alis tebal dan mata tajamnya pada temannya yang baru saja membuatnya malu. Pemuda itu merasa, tindakannya membawa teman se-kosannya untuk ikut demo, adalah tindakan terburuk selama hidupnya.

Pemuda kecil itu menggerutu pelan, dirinya merasa tidak salah, tetapi malah dimarahi. Diskriminasi namanya, pikirnya.

"Disini aja, jangan jauh-jauh. Bagian paling depan udah mulai chaos"

Pemuda lain datang dari arah depan, menerobos lautan manusia yang sibuk menyuarakan gagasannya. Pemuda itu melepaskan almamater hijau neonnya, lalu mengikat'kannya pada pinggangnya.

"Elo ngapain kesini, Lang?" Pemuda dengan alis tebal dan mata tajam tadi bersuara, menyodorkan botol minumnya yang sudah tinggal setengah pada lawan bicaranya itu.

"Capek gue di depan, panas. Mau neduh dulu disini, lumayan dibawah pohon, agak dinginan" Pemuda yang dipanggil Elang mendudu'kan dirinya ditanah, tangannya bergerak mengipas-ngipas wajahnya yang sudah memerah.

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang