Cakracio - 18.

434 72 22
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Sepanjang hidupnya, baru kali ini seorang Marcio Giandra merasa malu berada di satu ruangan yang sama dengan Cakra, mengingat mereka berbagai oksigen yang sama, saling mengutarakan perasaan masing-masing, membuat Cio salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepanjang hidupnya, baru kali ini seorang Marcio Giandra merasa malu berada di satu ruangan yang sama dengan Cakra, mengingat mereka berbagai oksigen yang sama, saling mengutarakan perasaan masing-masing, membuat Cio salah tingkah.

Pemuda kecil itu menggeleng, mengembalikan kesadarannya. Dirinya tidak boleh terhanyut hanya karena ia baru mengetahui fakta bahwa Cakra adalah suaminya.

'Gue bahkan gak inget rasanya, tapi tiba-tiba udah punya suami aja, gila apa ya.'

'Berarti gue sama Cakra udah ninaninu gitu kan ya?' jeritan hati Cio membuat pemuda itu tak sadar menggigit jarinya kecil.

'Tapi gue gak inget tu rasanya. Sial, lupa ingetin bisa ngilangin rasa pernah ninaninu juga'

Tukk!

"Aduh... sakit tau Cakra!" Sentilan kecil pada keningnya membuat Marcio sadar dari lamunan, tangannya terangkat mengusap keningnya yang di sentil Cakra. Pemuda itu baru saja selesai mandi, terlihat dari tetesan air yang jatuh dari rambut dan lilitan handuk dipinggangnya.

"Baju" ucap Cakra singkat, lalu pemuda itu duduk di meja kerjanya sembari memainkan ponselnya.

"Baju?" tatapan bingung Cio membuat Cakra menghela nafas.

"Baju Cio, siapin baju gue" ulangnya.

Kening Cio mengkerut, 'Oh gitu, mentang-mentang lo suami gue, lo bisa seenaknya gitu nyuruh-nyuruh gue, ga sudi gue!'

"Lo pikir gue mau gitu ambilin baju lo, taruh di atas kasur, terus lo tinggal pakai gitu?" tanya Cio sembari berdiri dari duduknya menatap Cakra remeh.

"Mau," jawab Cakra singkat, "Udah cepetan, gak usah banyak drama, Marcio Adiwangsa" lanjutnya.

"Gak mau!" tolak Cio.

"Mau"

"Gak mau! gak mau! gak mauuuuuu!!"

Cakra tersenyum gemas, pasalnya wajah Cio terlihat menggemaskan di matanya saat ini, bibir mengerucut, kening dan hidung mengkerut. Cio yang berusaha marah di depannya terlihat sangat lucu.

"Kenapa?"

Pertanyaan Cakra membuat Cio sedikit berpikir, wajah marah tadi berubah menjadi bingung, 'Kenapa ya? kan dia suami gue kan, udah biasa kalo dia minta di siapin bajunya kan? tapi gue malu, duh anjay kok jadi gini'

Setelah lama berpikir akhirnya Cio mendapatkan jawaban yang masuk akal untuk menjadi alasan kenapa dirinya tidak mau terlepas dari rasa malunya, "Eum... karena lo punya tangan sendiri, ya ambil sendiri lah!"

"Lagian lo pikir karena lo suami gue, gue mau gitu ambilin baju lo, mimp—"

"Nanti kita beli semangka" potong Cakra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAKRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang